Kamis, 09 Januari 2014

Baduy -Alam, budaya, dan kearifan lokal- #Sebuah Pilihan hidup



Percakapan Di Kereta Bengawan

Malam itu, didalam sebuah kereta ekonomi dalam perjalanan dari Jogja menuju jakarta, seperti biasa...kami selalu ngobrol ngalor ngidul. menceritakan tentang apa saja. Topik tentang Baduy tanpa sengaja meluncur dari mulut saya. Saya selalu suka ketika bercerita tentang Baduy, orang dan alamnya. Tumbu ketemu tutup. Pembicaraan tentang topik ini ditanggapi oleh Pak Jaka n mb Nanik. Sudah sejak awal tahun 2013 saya pengen banget ke baduy lagi, g nyangka..dengan omong-omong iseng, ternyata ada yang kesangkut.

Dan pembahasan pun berlanjut lewat email. Kami memutuskan akan pergi kesana tanggal 4 Januari, pas Pak Jaka g punya tiket untuk pulang ke Jawa. Okey..itinerary pun dibuat. saya mengirimkan email ke beberapa orang. Mencoba mencari tahu juga tentang contact Guide. Kebetulan, contact yang teman saya punya diperjalanan pertama saya ke Baduy sudah hilang. Al hasil, haruslah saya sms n email ke beberapa orang yang kira-kira tahu.

"Mb Indah beneran mau ke Baduy" Kata Lukas
"Aku ada ni temen yang bisa nemenin kesana. Dia suka kalo diminta nemenin ke Baduy.Banyak kenal juga sama orang Baduy"

Sebut saja "Babe"

 
Pria ini berusia 72 tahun tanggal 23 Januari besok. Wow! satu kata itu yang keluar dari mulut kami ketika melihatnya pertama kali. Bapak ini masih aktif bolak balik ke Baduy dan naik gunung. beberapa hari sebelum mengantar kami, dia baru saja balik dari Baduy, bersama anak-anak imada. Perjalanan bekasi-ciboleger-Baduy dipenuhi cerita beliau, tentang apapun. Mulai dari pekerjaannya sebagai wartawan, cerita tentang tahun 70-80an, tentang kearifan baduy, bahkan tentang Soe Hok Gie. 

Beliau pertama kali ke Baduy tahun 1960-an. Sangat suka bolak-balik ke Baduy, dan selalu bersemangat menemani orang-orang yang ingin mengunjungi Baduy. Beliau mempunyai Bapak angkat di Baduy Luar. Tempat itu disebut Gazebo. Hampir semua penduduk baduy dalam di Cibeo mengenalnya. Mereka memanggilnya "Utun", nama aslinya.

How To Get There


Perjalanan Harapan Indah - Ciboleger, yang saya tahu bisa ditempuh dengan 3 cara:
Mobil                    : Via tol bekasi barat - bogor - Parung - Rangkas - Ciboleger
                               (Sewa mobil Rp 300.000/hari, bensin Rp 230.000 PP)
Angkutan Umum   : Kereta Api (Tanah Abang - Rangkas Bitung , th 2011 Rp 2.000)
                            ; Elf (Rangkas Bitung - Ciboleger)
Jalan Kaki            : Khusus orang-orang Baduy dalam (atau mungkin bagi anda yang menginginkannya)

Welcome To Baduy


07.30 Kami berangkat dari Tol bekasi barat menuju Ciboleger, 13.30 Kami sampai di Ciboleger.
Mobil kami parkir di rumah teman Babe, di sebuah tempat cuci Mobil sebelum pintu masuk Ciboleger. Setelah persiapan kami selesai, membeli senter, lilin, indomie, dan peralatan lainnya, kami mulai berjalan.

Jalan setapak terasa agak padat, bukan hanya kami yang berniat mengunjungi baduy. Ada dari persatuan guru, ada anak-anak SMP, dan lain-lain. 

Kami akan berjalan menuju perkampungan Baduy Luar yang terakhir sebelum masuk ke Baduy Dalam. Apa sih bedanya Baduy Luar dan Dalam? kenapa harus dibedakan?

-Baduy Luar-

-Baduy Dalam-

Dari beberapa referensi, bisa terlihat perbedaan antara Baduy Luar dan Dalam. 
Ini yang saya pelajari ketika saya melihatnya langsung: 

1. Pakaian
Baduy Luar : Mereka memakai pakaian yang hampir sama dengan kita pada umumnya, namun mereka masih memakai kain berwarna biru yang menjadi ciri khas mereka, untuk menutup bagian bawah mereka. Mayoritas wanitanya memakai kalung emas di lehernya. Kebanyakan para lelakinya sudah menggunakan kaos dan celana seperti kita. Terkadang mereka memakai tutup kepala berwarna hitam. 

Baduy Dalam: Mereka memakai kain atasan berwarna putih dan kain berwarna biru tua untuk bawahan. Untuk prianya, mereka memakai tutup kepala berwarna Putih. Baju yang mereka kenakan, hasil jahitan tangan mereka sendiri. rapi dan kuat itu kesan saya ketika menyentuh jahitannya. Seorang ibu juga bercerita, anaknya yang berusia 6 tahun pun sudah bisa menjahit bajunya sendiri. 

2. Penggunaan peralatan dari Luar
Baduy Luar: mereka sudah menggunakan senter, lilin, peralatan mandi (seperti sabun, alat cuci piring, dll), Handphone, dan lain-lain

Baduy dalam: mereka menggunakan bahan-bahan dari alam. misal untuk membangun rumah (tanpa palu, paku, dsb. Mereka menggunakan tali dari akar dan rotan, menggunakan bambu, menggunakan pasak sebagai penyambungnya), mereka tidak menggunakan bahan-bahan kimia seperti sabun..mereka menggunakan tanaman untuk membersihkan diri mereka. untuk penerangan mereka tidak menggunakan senter...mereka mengunakan sabut kelapa yang dibakar, atau sumbu minyak didalam botol.

3. Kamar Mandi
Baduy Luar : Baduy Luar mempunyai Kamar mandi di belakang rumah mereka. terpisah dari rumah. Namun hanya bisa dipakai untuk mandi dan buang air kecil. Sedangkan untuk buang air besar, tempatnya tetap di Sungai

Baduy dalam : Mereka tidak mempunyai kamar mandi. Segala proses mandi, mencuci, buang hajat dilakukan di sungai.

4. Penggunaan Kamera
Baduy Luar    ; Di wilayah Baduy Luar, kami masih diperbolehkan untuk memotret dan mengambil gambar

Baduy Dalam : Di Wilayah Baduy dalam, peralatan memotret disimpan di tas, kami tidak dieprbolehkan untuk mengambil gambar.

5. Alat Transportasi
Baduy Luar : ketika mereka melakukan jual beli di luar baduy atau pergi ke Jakarta, mereka menggunakan alat transportasi pada umumnya

Baduy Dalam : ketika mereka keluar dari Baduy, kemanapun mereka, mereka berjalan kaki. 

6. Berladang
Ada aturan di Baduy Dalam untuk tidak mengubah struktur tanah ketika menggarapnya. dan itu benar-benar nyata, ketika kami melihat mereka menanam padi di perbukitan dengan mengikuti kontur bukit (tidak membuat terasering seperti yang kita lihat biasanya). 1 pertanyaan yang muncul. bagaimana cara mereka menanam di lahan terjal dengan tingkat kemiringan seperti itu?

7. Bahasa, Agama, Pernikahan, melahirkan, dan kematian
Saya bertanya pada beberapa orang di baduy Dalam tentang semua itu. Mereka menjelaskannya dengan ramah dan senang. Bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa sunda. Agamanya adalah Sunda wiwitan. Hari besar agamanya disebut Kawalu (prosesnya bisa berlangsung 3 bulan. Tahun ini jatuh dibulan Februari-April). Pada Bulan itu, Baduy dalam tidak bisa dikunjungi. Mereka sibuk dengan persiapan dan prosesi Kawalu, seperti berburu , ngeriung dan menyampaikan petuah-petuah.

Mereka menikah dengan sesama orang di baduy dalam, bahkan dengan sepupu mereka. Prosesnya dengan dijodohkan. ada 3 tahapan lamaran, tunangan, dan proses pernikahan. Proses lamaran adalah rembug keluarga, proses tunangan dengan bertukar cincin (cincin yang kemarin ditunjukan kesaya adalah cincin perak), dan proses pernikahan dengan membawa seserahan. 

Saat Wanita sedang hamil, mereka tetap pergi keladang, kecuali mereka merasa sakit atau sudah mendekati hari kelahiran. mereka melahirkan dirumah dengan memanggil dukun beranak. Suaminya menunggu di Luar ruangan (malu katanya kalau ada suami menemani). 7 Hari setelah melahirkan, para ibu sudah kembali bekerja diladang, dengan membawa anaknya yang berusia 7 hari. mereka menidurkannya di saung. Oya..bayi baduy yang berumur 7 hari, akan mendapatkan gelang yang terbuat dari kain, yang sudah didoakan oleh sang Pu'un (pemangku adat mereka)

Rata-rata umur orang Baduy adalah 80-an. Saat ini ada seorang pria yang mencapai umur 120. kami melihatnya nongkrong di depan rumahnya dari kejauhan. Proses kematiannya sama dengan kita, dibersihkan dan dibungkus dengan kain.

- Rumah Baduy dan Lumbung Padi-

Rumah orang-orang baduy ada di Perbukitan, berbentuk rumah panggung. terbuat dari Bambu dan beratapkan daun. Mereka tinggal menetap, mempunyai berbagai mata pencaharian. Mereka memiliki lumbung padi yang jauh dari pemukiman. 

Orang-orang Baduy dalam bercerita, proses pengumpulan bahan-bahan untuk membuat rumah bisa sampai 1 bulan. Namun proses perakitannya, 1 hari mereka bisa merakit 20 rumah. Mereka membuat rumah dari bahan - bahan alam, dibuat secara gotong royong, pihak yang punya rumah memberikan makanan 


Kami Menginap disebuah rumah warga Baduy Luar. Sesampainya disana, para perempuan bersiap untuk memasak. Hampir pukul 18.00 waktu itu, tanpa listrik, keadaan dapur begitu gelap. Kami memakai center dan lilin sebagai penerangan. Mereka memasak menggunakan kayu bakar. untuk ulekan, mereka menggunakan batok kelapa dan kayu sebagai ulekannya. 

Untuk makan, mereka sudah menggunakan piring dan gelas seperti biasa. Namun kalau kita ada di Baduy dalam, mereka menggunakan Bambu sebagai gelasnya. 
                                                    

Menikmati Kegelapan malam di Baduy
Hari sudah semakin gelap. kami sudah makan dan membersihkan diri. Kami mulai menata senter dan menyalakan lilin. Malam itu diisi dengan berbagai cerita dari Babe. Babe juga sempat cerita tentang Soe Hok Gie, temannya kala di UI. Saya ercerita tentang keinginan saya bertemu pangeran berkuda putih saya (haha!) dan harapan bisa ngeliat bintang jatuh ;p . 

Oya...malam itu juga dihiasi dengan cahaya dari Kunang-kunang...cahaya yang tidak mungkin bisa dilihat di negri bernama Jakarta ;p
                                                 

Pemandangan Alam Baduy benar-benar memukau.
Pemandangan alam yang menakjubkan, air yang begitu jernih, daun-daun yang begitu hijau. Alam yang sungguh indah. ada berapa jembatan yang terbuat dari bambu dan akar. Sungguh indah. 

Disuatu bukit di Baduy dalam, kami sangat takjub dengan suara seruling alam, hasil suara dari kincir raksasa dan Bambu panjang berlubang yang tertiup angin. menghasilkan suara yang begitu indah. 


Dalam Perjalanan, nemuin beberapa binatang dan tumbuhan yang belum pernah saya lihat. (garis bawah "saya"). Kata babe, tumbuhan hijau paling kanan itu adalah bunga Bangkai. Saya tidak tahu pastinya. Disini, saya juga baru tau bentuknya pohon kolang kaling...kami bertemu juga dengan pohon pisang hias...
Dan kami takjub ketika melihat Kaki seribu yang begitu besar melintas dijalan setapak yang kami lalui.

-Kami, di Baduy :) -

Mengunjungi Baduy selalu menyenangkan. Perjalanan tracking yang asyik, disuguhi pemandangan alam yang begitu elok, ditemani dengan suara seruling alam. Kadang duduk melepas penat, tersandung batu, jatuh terjembab, dituntun naik bukit oleh anak baduy dalam berusia 6 tahun, diceritain kisah silsilah keluarga kerajaan bondowoso sepanjang perjalanan, Tinggal di rumah baduy penuh dengan kesederhanaan, tanpa penerangan dan tanpa signal HP. Sejenak melepas lelah ibukota, hanya menikmati kebersamaan malam, bercerita dan menikmati dingin dan hembusan angin baduy. Merasakan keramahan warga Baduy dalam, kesederhanaannya, kearifannya dalam menjaga alam dan adatnya. 


"Orang-orang Baduy memilih tinggal di hutan, rumah berdinding bambu beratapkan daun, tanpa listrik, tidak terpengaruh oleh dunia luar..bukan karena mereka tidak mampu. Tapi itu pilihan mereka. Pilihan untuk menjaga alam dan adat istiadat mereka."





Dibuang Sayang



LPJ Pengeluaran Dana


Sekian, 
Indah Kusumastuti

Kamis, 02 Januari 2014

Backpacker to Pangandaran - Green Canyon #The Hidden Paradise



30 Desember 2013


"Pertengahan bulan ini, aku ke Jobsite" kata Pak Sri

Pertengahan bulan ini, tanggal 14 Januari, saya dan teman-teman kantor berencana pergi ke Green Canyon
Namun, karna ada salah satu dari kami yang akan pergi ke jobsite, akhirnya kami memutuskan untuk mengubah jadwal

31 Desember 2013

Pukul 14.30 - "Indah, buruan kebawah,..ayo kita berangkat!"
Dan Backpacker pun dimulai ...

Rute:
Harapan Indah - Stasiun Bekasi (Nebeng Pak Fidaus / Bisa naik angkot 01) - Rp.5000/orang
Bekasi-Pangandaran
: Via Bus Budiman Bekasi-Pangandaran (18.00,19.00,20.00) -Rp 80.000 (bisnis AC)
: Via Bus Budiman Bekasi-Tasikmalaya (16.00) - Rp.50.000 (Bisnis AC)
: Via Bus Budiman Gentong (Tasik) - Pangandaran (21.00) - Rp 40.000 (Bisnis AC)

-Rute Harapan Indah-Pangandaran-

Kami memutuskan memakai Bus Budiman Bekasi - Tasik (16.00)
Dan memilih berganti Bus 2 kali karna takut terjebak macet
kalau kami menunggu bus Bekasi Pangandaran pukul 18.00

-Terminal Bekasi, Bus Budiman, Suasana didalam Bus-

18.30 saya terbangun oleh suara pedagang yang menjajakan tahu sumedang. Rupanya kami sudah keluar dari tol, menuju tasikmalaya. dan tanpa kemacetan lalu lintas. Melewati pegunungan dan sawah-sawah. Langit dihiasi dengan Firewall malam itu

23.50 Saya kembali dibangunkan oleh suara letusan. Yap..Giant Firewall! Pesta kembang api pun dimulai. Kami menikmatinya dari dalam bus, lalu tertidur kembali

1 Januari 2014

02.00 Welcome To Pangandaran!
Wow..kami tiba lebih cepat dari yang kami perkirakan. kemana kita dini hari begini ya?
Kami pun melihat sekitar...ada Masjid agung rupanya disebelah terminal Pangandaran. Serambinya penuh dengan warga yang bergeleparan. Sepertinya mereka memutuskan bermalam dimasjid setelah menikmati pesta kembang api.

Akhirnya kami pergi ke warung nasi goreng disebelah Masjid Agung. Setelah Puas dan kenyang makan Nasi goreng, kami pun "nggelar" Ponco di trotoar Bank Mandiri...dan kemudian terlelap

04.30 Suara adzan subuh membangunkan kami. Membersihkan diri di toilet Masjid, Wudhu dan Shalat Subuh. Setelah itu, kami memutuskan untuk jalan-jalan pagi (dengan membawa ransel kami tentunya) menuju Pantai Timur Pangandaran-dengan niat skalian menikmati sunrise.

-Pagi di Pangandaran-

08.00 Setelah makan pagi (ditempat yang sama dengan makan malamnya ;) kami memutuskan untuk charter angkot menuju green canyon. Kayanya si kepegang sama makelarnya, jadi agak mahal. PP 300.000 (1Angkot)

Perjalanan Terminal Pangandaran menuju PO Body Raftingnya kurang lebih 1 jam. Saat kesana, ada kira-kira 10 Km jalannya agak rusak. Diperjalanan, kami melihat juga Papan menuju Citumang. Pak supir angkotnya cerita, kalo Citumang juga tempat yang oke untuk Body rafting. harganya juga lebih murah, Rp 75.000/orang

09.00 Sampailah kami ditempat pendaftaran Body Rafting.( http://bodyraftingbaraja.blogspot.com/ ). Sebelumnya, saya belum sempet searching tentang mau pake pemandu yang mana. ini Pak supir yang memilihkan dan membawa kita kesini. Selain Rombongan kita, ada 2 rombongan juga dari jakarta. yang satu rombongan teman kerja, yang satu kelihatannya rombongan mahasiswa.

-Pendaftaran Body Rafting, Persiapan Pake Sunblock, Mejeng dengan peralatan lengkap-

Tarif Body Rafting Baraja  : Rp 200.000/orang
Fasilitas : Rompi, helm, pelindung kaki, kendaraan menuju tempat start (pickup terbuka kapasitas 10 orang), body rafting selama 4 jam, naik perahu dari titik finish body rafting - PO Baraja (menyusuri rute perahu Green Canyon)

Kita bisa membawa kamera dan uang, nanti dititipin ke pemandunya.
Mereka sudah siap dengan tas anti air, tupperware untuk meletakkan HP dan kamera, air minum, dan snack.



Body Rafting ini sangat menarik. Recomended banget untuk yang sedang ingin menikmati alam dan petualangannya.

Saat menuju tempat start, kami disuguhi dengan pemandangan sawah-sawah dan hutan. Setelah breafing awal, kami menuruni bukit sedikit untuk menuju tempat start body rafting. dari atas sudah terlihat betapa indahnya  Green Canyon dengan warna hijau airnya.

-Perjalanan dari Baraja menuju Tempat Start-

Pemandangan yang lebih indah lagi pada saat kami menyusuri sungai dengan berbagai gaya. kadang telentang, tengkurap, bertemu dengan jeram-jeram, kadang kami juga diminta untuk memanjat karang-karang dan bebatuan yang ada di sepanjang sungai tersebut.

-Body Rafting dengan berbagai gaya-

-Hutan,Jeram,Karang, dan bebatuan yang kami lewati-

Pemandangan yang elok datang dari gemercik air yang turun melalui batu-batu...membentuk sebuah air terjun   yang indah.


dan rute pun berakhir dengan loncat dari atas tebing kedalam sungai.
Ternyata tempat finishnya ini adalah tempat finishnya orang-orang yang naik perahu juga.
Mereka turun dari perahu mereka, dan bermain air juga, sama dengan kita.
Tapi gerakan yang naik perahu hanya terbatas sampai tempat finish itu saja

Dan Kamipun berebut naik ke kapal, dengan team dari pemandu yang lainnya juga
Kapal kami berbeda dengan kapal visitor perahu. kapal kami tanpa atap.
Membawa kami sejauh 500m kearah lokasi dimana kapal2 berhenti untuk menunggu penumpang
Setelah menunggu sekitar 15 menit diatas, kami diangkut perahu lagi menuju Basecamp

Source: Google
Ternyata perahu ini juga melalui rute perahu Green canyon
Jadi sebeernya kita dapet Triple nih..dapet 4 jam body rafting, 15 menit naik perahu, dan makan siang!

Bercerita dengan Bule

Entah Bagaimana, tiba-tiba bisa muncul 2 bule di angkot yang uda kita charter
Tapi yaa...tak apalah...kita jadi bisa cerita-cerita sama mereka
Mereka 1 bulan visit ke Indonesia. Tertarik mengunjungi Indonesia, karena beberapa bule banyak yang kesini. tapi terbatas hanya ke Bali dan Lombok saja. Na..mereka melihat, Indonesia itu kan luas ya...masa cuma ke Bali dan Lombok saja. Makanya mereka pengen coba Tour ke Jawa Juga
Rute mereka: Pangandaran - Jogja - Surabaya - Bali - Lombok

Mereka bertanya tentang Yogya, tempat wisata jogja yang wajib dikunjungi, makanan apa yang harus mereka nikamtin kalo mereka kesana, jadwal-jadwal dan rute terbaik yang bisa mereka coba.
Wah..senang bisa cerita tentang Indonesia ke mereka...Kami juga memasukkan beberapa tempat wisata di indonesia yang seharusnya mereka coba, seperti Derawan di Kalimantan, Takabonerate di Sulawesi, Pulau Komodo, Raja ampat di Papua, Kawah ijen dan Bromo di Jawa Timur.

Mereka sangat excited mendengar cerita kami, langsung mencatat di kertas kecil mereka, dan mencari nama-nama tersebut di buku panduan wisata Indonesia.

Mereka baru 3 hari nyampe di Indonesia, dan mereka bilang orang Indonesia itu ramah. selalu tersenyum dan sangat enak untuk meminta petunjuk tempat-tempat wisata. Mereka juga ingin belajar tentang bahasa Indonesia. Seperti: bagaimana kita mengucapkan salam disini, mengucap Thank you dengan bahasa sini, selamat pgi, malam, dan lain sebagainya.

Oya...mereka juga bercerita tentang negara asal mereka lo..Canada..Sebuah negri yang besar. yang kadang untuk pindah ke tempat yang lain, bisa dengan 6 jam perjalanan udara. Mereka juga bercerita tentang beberapa macam orang ditempet mereka, eskimo dan orang-orang Amish (yang menurut mereka, sebuah komunitas yang masih mengikuti trend 80-an)..dimana disatu sisi orang-orang disana menggunakan mobil untuk alat transportasinya, mereka masih menunggang kuda, dan lain-lain

Ya....inilah Indahnya Backpacker
Ada warna disetiap detiknya
Pencarian jadwal Bus, Oper Bus yang tiba-tiba (karena dapet info dari penumpang lain), menunggu bus tengah malam, pengamen, tidur diemperan toko, jalan pagi-pagi menuju pantai, charter angkot untuk alat transportasi (yang sempet twar-menawar sama makelarnya langsung, namun gagal ;p, body rafting yang amazing banget, kenalan sama orang-orang di team body rafting yang lainnya, dan diakhir berhadiah ngobrol dengan "Bule Canada"

Laporan Pertanggungjawaban Dana




Salam,

-The Team-

Rabu, 11 Desember 2013

Welcome to Sawarna (Jilid 2) -end

Awal Bulan ini, saya dan teman-teman kantor saya akhirnya piknik ke Sawarna
Cerita sebelumnya:
http://ikusumastuti.blogspot.com/2013/12/welcome-to-sawarna-jilid-1.html

Menikmati Ombak & Sunset Di Pasir Putih

Setelah Puas berpetualang seharian,
Kami akhirnya berlabuh dipasir Putih, Pantai Sawarna
Berenang-renang menikmati ombak yang agak-agak heboh sore itu
Berfoto ria dan menggalau ...heiisshh

Suasana Pantai begitu ramai dengan pengunjung yang semakin bertambah
Ada yang maen sepakbola dipantai,
Ada yang maen voli
Ada yang ngobrol-ngobrol bersama 1 geng
Ada yang main timbun-timbunan pasir
dan banyak orang yang berenang

-Aktivitas disekitar pantai-

Menjelang matahari terbenam
Semua orang siap dengan kameranya
Seperti dikomando, semua langsung berpose dengan senja

-Sunset-

Makan Malam Di tepi Pantai

Setelah puas bercengkrama dengan senja ditepi pantai,
Kami pun pulang ... sebagian dari kami sibuk membersihkan diri
Sebagian lain memutuskan untuk memasak indomie (sebagai pengganjal perut malam ini)

Malam ini, rencananya kami ingin pesta seafood, ditepi pantai
Murah...1 ikan bakar besar dan 1 cumi besar ..
Lengkap dengan nasi, lalap dan sambal sama minum jugak
Semua dibayar dengan Rp 108.000 saja

Yuk Ngeriung!

Hari kedua disambut dengan indahnya sawah

Selamat Pagiiii :)
Ayam berkokok pukul 4 Pagi, namun kami masih saja terlelap
Jam 7.00 seperti biasa saya bangun dan memilih untuk membaca kau, aku, dan sepucuk angpau Merah
Sambil menunggu temen-temen pada bangun

Menikamti teh hangat di tepi sawah dibawah saung bambu
Melihat pak tani bekerja,
Melihat matahari yang semakin tinggi dengan sinarnya yang ramah

Akhirnya saya Caving Lagi

Setelah tadinya hampir tidak jadi, karena mungkin ada yang kecapekan jalan kemarin,
Akhirnya pagi itu kami memutuskan untuk caving.
Pergi ke Goa Lalay

Perjalanan menuju Gua lalay itu skitar 2 kilo dari Penginapan kita
Kita naik mobil ke arah kanan...sekitar 1,6 km ada petunjuk tempat parkir gua lalay
Kami pun parkir, dan berjalan kurang lebih 1 kilo

Perjalanan 1 kilo yang indah
melewati pemukiman penduduk,
Melewati tepian sungai dimana banyak orang mandi di pagi hari
anka-anak yang berenang-renang menikmati sungai sore itu

Perjalanan dari tempat parkir - Goa Lalay

Pukul 10 pagi, kami tiba dimulut Goa Lalay
Ada Pos petugas disana. Retribusinya @5.000 per orang
Pos penjagaan menyediakan 1 lampu besar seharga Rp 20.000
Ada juga 1 lampu kecil + helm Rp 10.000 per orang
Harganya akan berubah , jika kita mengambil jarak masuk goa yang semakin jauh

Jadi..goanya itu kan bercabang..seperti ini gambarnya:

Peta Menyusuri Goa Lalay

Untuk jalur umum, berjarak 400 meter saja
Ada yang sampe 1,2 kilo..ada juga yang hampir 2 kilo
Kalo kita ambil yang 400 meter, ntar balik lagi ke pintu masuk goa
Tapi kalo kita ambil yang berkilo-kilo,kita akan keluar disisi goa lainnya
Medannya juga lebih sulit
Kali ini, kami hanya ambil yang 400 metera, karena kita diburu waktu untuk pulang

Goa Lalay

Menelusuri goa itu selalu asyik
Goa ini juga..ketika kita masuk, sandal wajib dititipin di pos jaga.
uda cemas aja kan, keatuk2 batu n jalan licin
Ternyata lantai dasar goanya sangat bersahabat. 
Pasir halus dan sungai didalam gua. paling tinggi airnya sampe kelutut

Asik lagi ketika kita semua tiba-tiba diem, dan lampu kita matiin
Cuma beberapa detik siii..tapi cukup buat nikmatin Goanya :)

Pantai-pantai di sekitar sawarna

Waktu menunjukkan pukul 12.00, waktunya kita pulang.
Tapi kami masih belum puas kalau tidak menikmati semua pantai disekitar sawarna
Akhirnya kami memutuskan untuk jalan kearah kiri sekitar 6 kiloan
Ke TPI Pulo manuk dan Pantai karang Bolong

TPI Pulo manuk ternyata baguus...nyesel juga g agak pagian gitu kesananya

Pantai Pulo Manuk

Karang Bolong, dan Pemandangan Sawarna dari Bukit
Berikut LPJ dananya :


Perjalanan Jumat Malem - Minggu Malam (Bekasi - Sawarna) - 5 Orang dengan mobil Pribadi

Misi             ; Gerakan Mengecewakan Atiet
Status          : Done!sukseess :)


Sampai Jumpa di Petualangan berikutnya
-1 tahun,1 Negara, 3 Pulau-

Salam, 


Indah Kusumastuti



Selasa, 10 Desember 2013

Allah itu Baik Bangeet #Edisi Sekolah Impian

Ketika dalam keadaan susah yang berkepanjangan, 
Ketika dalam keadaan mimpi yang tak kunjung tiba,
Ketika dalam keadaan harap-harap cemas tentang hasil dari rentetan ikhtiar,

Tetiba teringat tentang Kebaikan-kebaikan Allah yang sudah diberikan selama ini
Kebaikan-kebaikan dan keindahan - keindahan yang diberikan pada waktu yang tepat

Tetiba pengen cerita tentang keajaiban Shalat dhuha, malam, dan puasa senin kamis
Dari kecil, Bapak selalu ngajarin..
Kalo punya kepinginan, minta sama Allah
Jangan lupa...dibagusin Shalatnya, ditambahin sama Shalat Dhuha, shalat malam dan puasa senin Kamis
Dan Alhamdulillah..dari SD sampe kuliah saya ngelakuin itu
Walau kadang, baru lebih rajin dan konstan waktu mendekati kelulusan

Terinspirasi juga karna habis baca bukunya Bang Assad
-Notes From Qatar

-Sedekah Super Stories

Sekolah di SMP Negri

Saya tinggal di pinggiran kota di Yogyakarta(Perbatasan Yogyakarta & Bantul)
Berasal dari sebuah SD Muhammadiyah
Pada waktu mau cari SMP, agak harap-harap cemas
Karna  gosipnya si susah dari Muhammadiyah mau masuk ke negri
Padahal saya n orang tua pengenya masuk ke SMP 9
SMP dengan peringkat nomor 3 se Jogja

Saat pendataran, saya daftar sendiri
Sengaja ... dibiarin mandiri dan memilih jalan saya sendiri sama Bapak
Hampir semua anak diantar orangtuanya waktu itu, 
Saya sendiri..ini pilihan saya

Bapak ngajarin, Kalau punya kepengenan, dibagusin Shalatnya
Jangan cuma shalat lima waktu, tambahin shalat dhuha dan shalat malem
Syukur-syukur bisa Puasa senin kamis (Ketika saya mulai masuk kelas 6)
Dan waktu itu, saya nurut,..ngikutin apa yang diajarin Bapak saya....

Alhamdulillah, pas waktu pengumuman, masuk de SMP N 9 Yogya

Dapet SMA Nomor 1 di Yogyakarta

Allah itu Maha Baik
Di SMP N 9, saya bukan termasuk siswa yang berprestasi-prestasi amat
Saya lebih suka mengisi waktu dengan ikut eksul
Waktu itu saya ikut Tonti (baris-berbaris di sekolah)
SMP Saya ini termasuk nomor satunya dalam hal baris berbaris
Disitu juga mulai tumbuh sedikit demi sedikit keinginan untuk menjadi Paskibraka
(Pasukan Pengibar Bendera Pusaka)

NEM  saya waktu keluar dari SMP tidak terlalu gemilang.Rata-rata 8 koma
Waktu itu, Bapak nanya..mau masuk SMA mana
Hal yang terpikir di otak saya adalah saya pengen masuk SMA yang punya tonti bagus
Biar bisa jadi Paskibraka (saking cintanya gw sama tonti -pada masanya-) ;p

Waktu itu, SMA yang terkenal tontinya, n selalu juara 1 itu ya SMA 7 
Tapi dia bukan peringkat 3 besar SMA di Yogyakarta.

Pada jaman saya lulus SMP, dan nyari SMA
Berbeda dengan jaman-jaman sebelumnya
Biasanya kan kita perang NEM ya..
NEM akan dirangking..NEM yang ada diurutan-urutan brp besarlah yang bisa masuk SMA-SMA favorit
Tapi kali ini beda. entah percobaan, entah apa...pada saat itu g pake NEM,tapi pake tes masuk
Kita disuruh mencantumkan tiga pilihan sekolah

Nah..ini yang bikin saya Galau.
Saya pengen ke SMA yang tontinya bagus biar bisa jadi paskib
Tapi SMA itu bukan 3 besar (masa milih sekolah buat masa depan, g liat dari tingkat peringkatnya)
Okee....saat itu 3 besar di Yogya adalah SMA 3, SMA 1 dan SMA 8
Antara 3 ini...n finnaly, pilihan saya...pilihan aneh banget
Pilihan 1: SMA N 3 Yogya (Sekolah favorit di Jogja, isinya org2 pinter n borju..tp tontinya g terkenal -pada jaman itu-)
Pilihan 2: SMA N 7 Yogya (Sekolah masuk 10 besar favorit di jogja, punya tonti yang bagus)
Pilihan 3: SMA N 1 Yogya

hohoo...yang aneh adalah,,,,itu SMA 1 kenapa nyempil di pilihan ke tiga gw
Padahal kalo yang lazim, seharusnya SMA3,1 baru de 7
Tapi yaa,,,,,emang pengennya aku pas SMA jadi paskib,,,mau gimana lagi

Eng ing eng...pas pengumuman...ternyata masuknya di SMA N 3 Yogya
Pilihan pertama
Ini mimpi atau apa..bahkan ngebayangin bisa tembus SMA N  3 aja engga
SMAN 3 itu kan SMA nya anak-anak SMP 5 ,8 , n 1
NEM saya juga cuma 8 koma
Mau masuk SMA 3 itu,,,harus punya NEM 9 koma banyaakk...bukan cuma 8 komaa....

Alhamdulillah...bisa masuk di SMA ini
Dan baru saya tahu, ini SMA cita-cita kepengenannya simbah dan bapak

Foto Kelulusan di SMAN 3 Yogyakarta

Dan You know...Allah Juga baik banget
dari SMA ini, saya terpilih menjadi paskibraka Tingkat Propinsi di Jogja :)
Alhamdulillah...
Foto Bareng Gubernur Yogya, saat jadi Paskibraka Tingkat Propinsi


Hanya 1 Pilihan, Akuntansi UGM

Kepinginan saya cuma 1 
Kuliah di Jurusan Akuntansi Universitas Gadjah mada
Kepengenan itu sudah ada sejak kenaikan kelas dari kelas 2 ke kelas 3
Kelas 2 diajar sama guru akuntansi yang menarik menurut saya, 
membuat saya jatuh cinta pada pelajaran ini

Di SMA saya juga, kelas IPS itu bukan kelas buangan
Namun kelas pilihan. orang-orang yang memang berniat masuk IPS lah yang masuk ke kelas tersebut.
Persaingan sangat ketat
Saya mulai terbiasa dengan ritme belajar disekolah ini
Walau sempet keteteran di kelas 2, karena sibuk paskib dan belajar di organisasi

Kelas 3, dimulailah perjuangan untuk masuk ke Universitas
Belajar mati-matian, dengan ritme belajar SMA 3
Ikut Try out hampir setiap minggu
Belajar di kelas, mushola, dimanapun
Ikut les intensive
Mulai ngerapiin Shalat dan puasa lagi, 


Pagi itu saya membuka koran, pas dihalaman dengan judul kelulusan UM UGM
mencari nama saya satu persatu diantara tumpukan nama yang ada
Dan lagi-lagi Allah menunjukan kebaikannya
Alhamdulillah, perjuangan dan doa-doa saya saat itu terbayar sudah
Saya melihat nama saya ada disalah satu deretan di Kertas koran itu
Saya berhasil masuk di UGM, jurusan akuntansi :)

Foto Kelulusan di Akuntansi UGM


Alhamdulillah
terimakasih Allah ... Allah selalu baik sama indah

"Dan apabila hamba-hambaku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku), agar mereka selalu berada di jalan kebenaran" 
(QS. Al-Baqarah : 186)


Nelson Mandela

Rabu, 04 Desember 2013

Welcome To Sawarna (Jilid 1)

Kemana Kita Hari ini?

Jumat, 29 November 2013
Akhirnya kita memutuskan untuk fix pergi ke Sawarna
Setelah berbulan-bulan planning (Tapi Gagal terus)
Semangat kita kali ini adalah " Gerakan Mengecewakan Atiet"

Sebenernya, rencana ini sempet akan gagal
Lukas tiba2 ke Berau, Dian Babe nya sakit, Mb Nay yang lembur dikasi tugas ama si bu bos, adik Nurma yang harus UTS, n Puja yang tetiba Galau karna yang lain g ikutan

Tapi kita Punya 1 Semangat
"Gerakan Mengecewakan Atiet"
(Baca: Alias tengsin sama mb atiet kalo kita g jadi berangkat ;p)

Menuju Sawarna

Peta Menuju Sawarna (Source: Google)

Rute Kami 
Harapan indah - Cibubur - Citarik - Pelabuhan Ratu - Sawarna
Berangkat dari Pukul 08.00, sampai Pelabuhan Ratu pukul 00.30, dan sampai di sawarna pukul 02.30
Perjalanan berjalan santai, beberapa kali mampir ke toilet, dan mampir makan di pelabuhan ratu

Welcome To Sawarna

Peta Wisata Sawarna (Source: Google)

Kami tiba Pukul 02.30 Dini Hari, 
Memarkir kendaraan, berjalan melewati jembatan gantung, ngelait bintang dari tengah jalan sawah
dan menghubungi pemilik penginapan

Penginapan Qtaa

Selamat Pagi Sawarna
Aktivitas Pagi yang menyenangkan
Bnagun tidur, buka pintu....langsung liat matahari pagi, dan sawah...
Wa......Selamat Pagi Sawarnaaa :)
Tinggal di saung dengan 3 kamar dan langsung ngadep ke sawah ...menyenangkan

Pagi itu dimulai dengan duduk-duduk di saung, sambil liat Pak Tani bekerja
Baca Novel Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah sembari nungguin temen2 yang lain bangun

Pantai Pasir Putih, Pagi ini
Rencananya si cuman Mau makan di tepi Pantai
Sarapan Ikan bakar dan Lalapan
Tapi..berakhir dengan susur Pantai Yang seru...sehariann..09.00 - 16.00 :)

Pantai Pasir Putih
Puas Menikmati Pantai Pasir putih Pagi ini..
Kita tanya-tanya ke penduduk sekitar
Wisata apa aja yang ada disini, n how to get there

Kita memutuskan buat Jalan ke sebelah kiri, menyusuri tepian Pantai..
Menuju Tanjung Layar yang ada di Balik karang

Susur Pantai Menuju Pantai Tanjung Layar
Berbincang dengan ibu-ibu yang lagi cari "Lalapan" Laut
(Baru tau, daun2 yanga da di sela-sela karang itu bisa dijadiin lalapan sama mereka)
Ngeliat penduduk sekitar panen rumput Laut
Maen bersama 3 anak kecil ditepian Laut
Sebut saja namanya: "Mancing Mania "
Temen saya, bernando dapet 3 ikaann .... "kecil" ;p


Tragedi Tanjung Layar


Okee..sampailah kami di Pantai Tanjung Layar
Awalnya saya hanya duduk2 di kursi tepi pantai,
Akhirnya ngeliat asiknya anak-anak pada foto,nyusul lah saya kesana

Dan ditengah jalan, haruslah saia kepleset
Sahabat terbaik saya, G12, haruslah terantuk batu dan kecelup air Laut T-T

Dijemur beberapa lama,,,,tak kunjung tiba nyalanya
Semoga G12 ku tetap selamat dan terus bisa nemenin saya jalan2
(Mohon Doanyaaa)

Mendaki gunung, Lewati Lembah
Oke....Puas Minum kelapa muda di tepian Tanjung layar, kita teruskan perjalanan menuju Lagon Pari
Ada yang bilang jauh, ada yang bilang dekat
Kata bapak tukang fotografer "Jalan kekiri aja, naik tangga..nyusurin tepi pantai, ntar kalo uda ketemu kapal-kapal, itulah Lagon Pari"

Susur Pantai Tanjung Layar-Lagon Pari
Indahnya Pasir putih dilait dari atas
Mendaki gunung lewati lembah
Sempat berfikir kalau kita nyasar
Tapi untung ini masih Indonesia
Bahkan diatas bukit, ditengah hutan, ditepi pantai yang sepi, masih banyak yang bisa  ditanyai

Baru beberapa Bulan ini "mbatin"
Kapan yaa..bisa ngerasain kaya waktu SMA lagi..kaya waktu dulu di ambalan ..
Susur Pantai...Mendaki gunung...Masuk ke Goa

Langsung d dikabulin sama Allah, 
Susur Pantai...kaya waktu di ambalan dulu, rute siung - wedi ombo
Serunyaaa :)

Akhirnya, Lagon Pari!
Setelah berjalan mendaki gunung lewati lembah, dan jalan di tepi pantai ditengah terik matahari
Sampailah kami di Pantai yang dituju
"Lagon Pari"

Lagon Pari
Me-Time
Mungkin karena kecapekan berjalan berjam-jam
Dalam diam kami menikmati Indahnya Lagon Pari
Bang Nando bobo n puja diatas tempat duduk bambu, dibawah pohon, ditepi pantai
Lukas Berenang sendirian di tepi Lagon Pari
Emba Dian sibuk dengan kameranya 
Dan saia...ayunan sambil nikmatin deburan ombak, dibawah pohon ditepi pantai

Melihat Penduduk sekitar panen rumput laut, 
Cara mereka ambil rumput , ngelawan ombak dilaut
Njemur Rumput Laut ditepi Pantai, dan mulai Packing rumput laut yang sudah kering untuk bisa diangkut

Saatnya Pulang


Perjalanan Pulang ke penginapan ini ternyata cm beberapa menit
Nanjak dikit dijalanan berbatu, lewat hutan2 dikit, eh..uda nemu jalan wisata
trus uda nemu pemukiman penduduk
Kata ibu-ibunya, bisa nyusurin pemukiman aja...pas pertigaan, belok kiri
ntar nyusurin pematang sawah..sampe de kita di Penginapan

Dan kita terkagum2
Ko bisa kta tadi berangkat segitu jauh dan beratnya medan
seakarang pulangnya...jreng..dalam sekejab, uda sampe ke penginapan

-Bersambung-