Jumat, 24 April 2009

SATE BANDENG & SATE BEBEK


Sate Bebek Khas Cibeber-Taman Sari, Serang Daerah Serang dan Cilegon memang sangat terkenal dengan sate bandeng dan nasi sum-sumnya. Namun, ada satu lagi makanan khas Cilegon dan Serang yang tak kalah lezatnya, yaitu sate bebek. Sate bebek ini merupakan makanan khas Cibeber, Cilegon, Banten. Di daerah ini terdapat beberapa tempat penjual sate bebek, tapi yang paling wenak adalah warung tenda sate bebek yang berlokasi di daerah Taman Sari, Serang, persis de depan Hotel Taman Sari. Warung ini buka mulai pukul 5 sore dan tutup sebelum jam 10 malam. Para wisatawan yang ingin membawa sate bebek ini sebagai oleh-oleh untuk kerabat, tak perlu takut basi. Sate bebek bisa tahan lama untuk dibawa. Selama satu hari satu malam.Ada pun hidangan yang tak kalah terkenalnya adalah makanan khas Sate Bandeng. Sate Bandeng ini terdapat di wilayah pengrajin kota Serang. Jika anda berkunjung kota ini, akan mengetahui sendiri kelebihan Sate Bandeng dibanding sajian ikan yang lainnya.sate bandeng berbeda dengan sate biasa. Disebut sate karena ikan bandeng yang telah diolah dijepit dengan bambu, dan dibakar sehingga mirip sate. Anda akan merasa memiliki jika mengetahui lingkungan sekitar anda..Ikan bandeng memang mudah ditemui di Serang, Banten. Seperti di Pasar Rau Serang ini. Ikan bandeng segar berukuran besar yang menjadi bahan pembuatan sate bandeng didatangkan dari Desa Kemayungan dan Sawah Luhur, Kecamatan Pontang, Serang. Ikan bandeng yang diolah menjadi sate, biasanya memiliki ukuran tiga ekor per kilogram. Pembuatan sate bandeng menghabiskan waktu hampir setengah hari. Daging bandeng yang telah diolah, kemudian dimasukkan kedalam kulit ikan bandeng, lalu dijepit dengan bambu. Kemudian dibungkus dengan daun pisang.Ikan bandeng yang telah berbentuk sate lalu dibakar. Aromanya menyerupai otak-otak. Selain dimakan ditempat, sata bandeng juga bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh khas Banten. Sate bandeng dapat bertahan selama tiga hari, namun jika disimpan di dalam lemari es, bisa bertahan hingga seminggu.

DEBUS


Agama Islam diperkenalkan oleh Sunan Gunung Jati, salah satu pendiri Kesultanan Cirebon pada 1520, dalam ekspedisi damainya bersamaan dengan penaklukan Sunda Kelapa. Kemudian, ketika kekuatan Banten dipegang oleh Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682), debus difokuskan sebagai alat untuk membangkitkan semangat para pejuang dalam melawan penjajahan pedagang Belanda yang tergabung dalam Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC).

Debus merupakan kesenian bela diri dari Banten. Kesenian ini diciptakan pada abad ke-16, pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin (1532-1570). Debus, suatu kesenian yang mempertunjukan kemampuan manusia yang luar biasa, kebal senjata tajam, kebal api, minum air keras, memasukan benda kedalam kelapa utuh, menggoreng telur di kepala dan lain-lain.

Debus biasanya dipertunjukkan sebagai pelengkap upacara adat, atau untuk hiburan masyarakat. Pertunjukan ini dimulai dengan pembukaan (gembung), yaitu pembacaan sholawat atau lantunan puji-pujian kepada Nabi Muhammad, dzikir kepada Allah, diiringi instrumen. Acara selanjutnya adalah beluk, yaitu lantunan nyanyian dzikir dengan suara keras, melengking, bersahut-sahutan dengan iringan tetabuhan. Bersamaan dengan beluk, atraksi kekebalan tubuh didemonstrasikan sesuai dengan keinginan pemainnya : menusuk perut dengan gada, tombak atau senjata tanpa luka, mengiris anggota tubuh dengan pisau atau golok; makan api, memasukkan jarum kawat ke dalam lidah, kulit pipi dan anggota tubuh lainnya sampai tebus tanpa mengeluarkan darah; mengiris anggota tubuh sampai terluka dan mengeluarkan darah tapi dapat disembuhkan seketika itu juga hanya dengan mengusapnya, menyiram tubuh dengan air keras sampai pakaian yang dikenakan hancur lumat namun kulitnya tetap utuh. Selain itu, juga ada atraksi menggoreng kerupuk atau telur di atas kepala, membakar tubuh dengan api, menaiki atau menduduki tangga yang disusun dari golok yang sangat tajam, serta bergulingan di atas tumpukan kaca atau beling. Atraksi diakhiri dengan gemrung, yaitu permainan alat-alat musik tetabuhan.

Kamis, 23 April 2009

Dapatkah Internet Disebut Sebagai Media Massa?

Tags

I. Argumen Ilmiah (based on theory/pendapat ahli)

Menurut Tracy Laquey, internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia dan telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif. Internet telah tumbuh sedemikian besar sebagai alat informasi dan komunikasi yang tak dapat diabaikan. Pertanyaan yang timbul adalah, apakah internet ini merupakan media massa?

Untuk menjawabnya kita harus terlebih dulu mengetahui apa itu komunikasi massa. Komunikasi massa menurut Bittner, dalam buku Psikologi Komunikasi karangan Jalaludin Rakhmat, adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Dari definisi itu diketahui bahwa media massa adalah unsur vital yang menunjang komunikasi massa (buku Psikologi Komunikasi karangan Jalaludin Rakhmat).

Komunikasi massa sendiri memiliki delapan karakteristik (dikutip dari buku Komunikasi Massa: Suatu Pengantar karya Elvinaro Ardianto), yakni,

(1) Komunikator terlembagakan, artinya melibatkan lembaga dan komunikatornya bergerak dalam dalam suatu organisasi. Hal ini tentu sudah jelas. Media-media besar seperti Tempo dan Kompas yang menggunakan media internet adalah sebuah lembaga. Kemudian muncul sebuah pertanyaan, bagaimana dengan individu-individu yang tidak tergabung dalam sebuah lembaga namun ikut menyampaikan pesan lewat internet?

(2) Pesan bersifat umum, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Pesan ini pun mengandung unsur informasi yang penting atau menarik bagi semua orang. Bila melihat blog-blog yang banyak memuat hal-hal khusus seperti catatan harian seseorang yang sifatnya tidak umum dan sering kita anggap tidak penting, apakah internet itu adalah media massa?

(3) Komunikannya anonim dan heterogen, artinya dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan (anonim). Komunikan menjadi heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda. Karakteristik ini sesuai dengan kondisi komunikan internet.

(4) Media massa menimbulkan keserempakan, yang berarti kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya, adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Komunikasi yang banyak tersebut terjadi secara serempak pada waktu yang bersamaan. Pengguna internet dapat mengakses internet kapan saja. Hal ini tentu dapat menimbulkan keserempakan.

(5) Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan, dimana kita harus memahami bahwa salah satu prinsip komunikasi adalah komunikasi memiliki dimensi isi dan dimensi hubungan. Dimensi isi menunjukkan muatan pesan sementara dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara mengungkapkannya.

(6) Komunikasi bersifat satu arah, yang berarti saat komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, tapi di antara keduanya tidak terjadi dialog yang langsung seperti yang terjadi di dalam komunikasi antarpersona.

(7) Stimulasi alat indra terbatas, pada komunikasi antarpersona yang bersifat tatap muka, maka seluruh alat indra digunakan secara maksimal. Pada komunikasi massa, komunikator maupun komunikan tidak selalu menggunakan kemampuan seluruh alat indranya.

(8) Umpan balik tertunda dan tidak langsung, berkaitan dengan umpan balik yang tertunda dan bersifat tidak langsung. Komunikator menjadi tidak mampu secara langsung mengetahui reaksi komunikan terhadap pesan yang disampaikannya. Waktu yang dibutuhkan untuk mengetik e-mail misalnya, adalah contoh yang menunjukkan umpan balik bersifat tertunda.

Internet yang merupakan kepanjangan dari Interconection Networking atau juga yang telah menjadi International Networking merupakan suatu jaringan yang menghubungkan komputer di seluruh dunia tanpa dibatasi oleh jumlah unit menjadi satu jaringan yang bisa mengakses satu sama lain. Dengan internet tersebut, satu komputer dapat berkomunikasi secara langsung dengan komputer lain di berbagai belahan dunia. Satu hal yang merupakan kelebihan internet dibanding media lainnya adalah dalam hal ini internet dapat menembus batas ruang dan waktu. Internet juga dapat menembus dimensi kehidupan pemakainya.

Karakteristik dunia maya atau cyberspace tersebut dengan beberapa pengertian sebagai berikut:

· Beroperasi secara virtual/maya. Di dalam dunia maya, dihuni oleh orang-orang yang saling berinteraksi, berdiskusi, dan bertukar pikiran, tetapi tanpa harus melakukan pertemuan secara fisik. Dan sebenarnya penghuni dunia maya tidak hanya manusia, tetapi termasuk di dalamnya adalah data, informasi, surat elektronik, ide-ide dan bahkan sampai pada ilmu pengetahuan. Di dunia maya berlalu-lalang data dan informasi yang dikirim dan diterima oleh orang-orang yang melakukan interaksi tersebut.

· Dunia cyber selalu berubah dengan cepat. Karena interaksi yang dilakukan oleh hampir 72 juta orang dari seluruh dunia per harinya, dengan didukung kemudahan update data, maka perubahan yang terjadi dalam dunia cyber pun sangat cepat berubah. Situs-situs berita pun menyampaikan perubahan warta dalam hitungan detik.

· Dunia maya tidak mengenal batas-batas teritorial. Penghuni cyberspace tercatat berasal lebih dari 135 negara yang melakukan interaksi tanpa mengenal batas teritorial. Di satu sisi hal itu membuat adanya kebebasan berdemokrasi tanpa harus terhambat oleh ruang dan waktu. Tetapi di sisi lain, penegakan hukum yang terjadi terhadap pelanggaran yang dilakukan di dalamnya menjadi lebih sulit.

· Orang-orang yang hidup dalam dunia maya tersebut dapat melaksanakan aktivitas tanpa harus menunjukkan identitasnya. Karena interaksi yang dilakukan dalam cyberspace tanpa melibatkan interaksi secara fisik, maka interaksi yang dilakukan pun tidak harus menunjukkan identitas yang sesungguhnya. Dalam berbagai langkah registrasi dan sign up untuk mengikuti aktifitas tertentu di internet, memang diminta untuk menuliskan identitas lengkap dari pelaku registrasi. Tetapi jika identitas palsu yang diberikan pun registrasi tetap bisa dilaksanakan dengan baik.

· Informasi didalamya bersifat publik. Inilah yang disebut zaman informasi. Satu-satunya harta dalam cyberspace adalah intelektual yang bersifat publik, tidak dimiliki oleh siapa pun dan tidak ada otoritas bagi siapapun untuk menggunakannya hanya bagi dirinya sendiri.

Teknologi internet pada hakikatnya merupakan perkembangan dari teknologi komunikasi generasi sebelumnya. Media seperti radio, televisi, video, multimedia, dan media lainnya telah digunakan dan dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan. Apalagi media internet yang memiliki sifat interaktif, bisa sebagai media masa dan interpersonal, dan gudangnya sumber informasi dari berbagai penjuru dunia, sangat dimungkinkan menjadi media pendidikan lebih unggul dari generasi sebelumnya.

Internet sering disebut sebagai jaringan komputer. Padahal tidak semua jaringan komputer termasuk internet. Jaringan sekelompok komputer yang sifatnya terbatas disebut sebagai jaringan lokal (Local Area Network). “Internet merupakan jaringan yang terdiri atas ribuan bahkan jutan komputer, termasuk di dalamnya jaringan lokal, yang terhubungkan melalui saluran (satelit, telepon, kabel) dan jangkauanya mencakup seluruh dunia (Kamarga, 2002)”. Jaringan ini bukan merupakan suatu organisasi atau institusi, sifatnya bebas, karena itu tidak ada pihak yang mengatur dan memilikinya.

Internet lahir pada masa perang dingin sekitar tahun 1969 dan digunakan pertama kali untuk keperluan militer (Ahmad Bustami, 1999). Pada tahun ini ARPA (Avanced Research Project Agency) dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat membangun sistem jaringan komputer yang disebut Arpanet. Jaringan ini menghubungkan antar komputer di daerah-daerah vital dalam rangka mengatasi masalah jika terjadi serangan nuklir. Arpanet berkembang sangat pesat dan dipecah menjadi dua bagian Milnet dan Arpanet. Milnet digunakan khusus untuk keperluan militer, sedangkan Arpanet digunakan untuk keperluan non militer terutama perguruan tinggi. Gabungan kedua jaringan ini pada akhirnya dikenal dengan nama Darpa Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi internet.

Internet memiliki banyak fasilitas yang telah digunakan dalam berbagai bidang, seperti militer, media massa, bisnis, dan juga untuk pendidikan. Fasilitas tersebut antara lain: e-mail, Telnet, Internet Relay Chat, Newsgroup, Mailing List (Milis), File Transfer Protocol (FTP), atau World Wide Web (WWW). Di antara banyak fasilitas tersebut menurut Onno W. Purbo (1997), “ada lima aplikasi standar internet yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu e-mail, Mailing List (milis), News group, File Transfer Protocol (FTC), dan World Wide Web (WWW)”.

*Electronic mail (e-mail), mulai diperkenalkan tahun 1971 (http://www.livinginternet.com). Fasilitas ini sering disebut sebagai surat elektronik, merupakan fasilitas yang paling sederhana dan mudah digunakan. Dalam survei yang dilakukan sebuah lembaga riset Amerika Serikat (Graphics, Visualization and Usability Center) diketahui bahwa 84% responden memilih e-mail sebagai aplikasi terpenting internet, lebih penting ketimbang web (http://www.gvu.gatech..edu/user_surveis/).

*Mailing List mulai diperkenalkan setelah e-mail yaitu sejak tahun 1972 (http://www.livinginternet.com). Ini merupakan salah satu fasilitas yang dapat digunakan untuk membuat kelompok diskusi atau penyebaran informasi. Cara kerja mailing list adalah pemilik email dapat bergabung dalam sebuah kelompok diskusi, atau bertukar informasi yang tidak dapat diintervensi oleh orang di luar kelompoknya. Komunikasi melalui fasilitas ini sama seperti e-mail bersifat tidak langsung (asynchronous).

*News group adalah fasilitas internet yang dapat dilakukan untuk komunikasi antar dua orang atau lebih secara serentak (waktu bersamaan) atau bersifat langsung (synchronous). Bentuk pertemuan ini sering disebut sebagai konferensi, dengan fasilitas video conferencing, atau text saja, atau bisa audio dengan menggunakan fasilitas chat (IRC).

*Melalui fasilitas File Transfer Protocol (FTC) ini orang dapat menstransfer data/file dari satu komputer ke internet (up-load) sehingga bisa diakses oleh pengguna internet di seluruh pelosok dunia. Di samping itu fasilitas ini dapat mengambil arsif/file dari situs internet ke dalam komputer pengguna (download).

*World Wide Web atau sering disebut Web mulai diperkenalkan tahun 1990-an (http://www.livinginternet.com). Fasilitas ini merupakan kumpulan dokumentasi terbesar yang tersimpan dalam berbagai server yang terhubung menjadi suatu jaringan (internet). Dokumen ini dikembangkan dalam format hypertext 2). dengan menggunakan Hypertext Markup Language (HTML). Melalui format ini dimungkinkan terjadinya link dari satu dokumen ke dokumen/bagian lain. Selain itu fasilitas ini bersifat multimedia, yang terdiri dari kombinasi unsur teks, foto, grafika, audio, animasi, dan juga video.

II. Analisis

Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa ada beberapa hal yang menimbulkan kegoyahan dalam penggolongan internet sebagai media massa. Hal-hal yang dimaksud ini adalah komunikator yang bukan merupakan sebuah lembaga dan pesan yang kadang bersifat khusus bukan umum. Apakah dua hal ini membuat internet tidak menjadi golongan sebuah media massa?

Menurut saya keberadaan internet malahan mengoreksi karakteristik komunikasi massa itu sendiri sehingga komunikasi massa tidak lagi menjadi sebuah komunikasi satu arah yang utuh karena setiap komunikan dapat memberikan respon langsung setelah mendapat pesan, kemudian respon itu akan direspon kembali oleh sang komunikator. Intinya, ada dialog yang terjadi dalam komunikasi massa. Walaupun dialog tersebut tidak terjadi selayaknya komunikasi dua arah yang langsung.

Dengan adanya internet, penggunaan alat indra yang semula terbatas mengalami koreksi. Melalui internet, alat indra komunikan mengalami kemajuan dalam penggunaannya. Tak hanya satu atau dua alat indra saja yang dipakai tapi bias juga seluruhnya.

Dari segi pemberitaan, internet membuat produk pemberitaan menjadi lebih cepat didistribusikan secara global, meski terkadang tidak selalu akurat dan lengkap. Unsur akurasi dan kelengkapan inilah yang seharusnya dimanfaatkan fasilitas mesin pencari (search engine) dan ensiklopedia online di Internet secara semestinya tanpa memberikan informasi dalam bentuk palsu.

Kami setuju bahwa internet merupakan bagian dari media massa karena internet sendiri merupakan sistem jaringan telekomunikasi. Internet merupakan terjemahan dari inter jaringan. Jaringan-jaring tersebut merupakan line (penghubung) dari sebuah media ke media lainnya yakni komputer. Internet merupakan media yang sangat fenomenal untuk saat ini, hingga dikatakan bahwa abad 21 adalah abad internet dan abad global. Hal ini disebabkan, internet mampu menembus batas wilayah, budaya, dan Negara dalam waktu yang cepat, efektif dan biaya yang cukup murah.

Internet memberikan akses cepat dan luas bagi usernya, mulai dari informasi, pencarian berita, chatting dan sebagainya. Kemudahan dan efesiensi yang disediakan oleh internet membuat usernya tergila-gila untuk mengakses kebutuhannya. Internet bagaikan dunia lain maya yang didatangi oleh manusia dunia ril di manapun ia berada, kemanapun ia ingin. Layaknya dunia riil, di dunia internet terdapat website, semacam rumah-rumah pusat informasi yang beragam.

Rumah-rumah inilah yang nantinya akan dikunjungi oleh para user. Rumah-rumah ini mempunyai alamat yang dikenal dengan WWW (World Wide Web). Semakin terkenal sebuah website, maka akan semakin sering website tersebut dikunjungi oleh user. Website dibangun untuk berbagai tujuan, pada umumnya untuk tujuan penyediaan informasi. Seperti diuraikan di atas, internet merupakan media yang sangat istimewa, efektif dan efesien. Keistimewaan internet yang tidak dimiliki oleh media komunikasi massa lainnya adalah:

- Keluasan cakupannya hingga seluruh dunia.

- Waktu yang singkat. Bagi pengguna internet, 10 menit sudah cukup untuk mengakses hingga puluhan berita dari berbagai belahan dunia.

- Biaya yang murah. Bagi pengguna internet, Rp. 3000 telah cukup untuk berjalan-berjalan di dunia maya, akses informasi, chatting, browsing dan sebagainya.

- Fitur dan konten yang lengkap, mulai dari fasilitas untuk mengobrol, bertuliskan surat, tukar photo, content informasi politik, budaya, agama dan sebagainya.

di modifikasi dari http://pustekkom.depdiknas.go.id/index.php?pilih=hal&id=70


Yoke Hendrawan (210110070213)

M. Faris Rahman (210110060030)

Senin, 20 April 2009

Masjid Siguntur (Sijunjung, Sumatera Barat)

Tags
Pendahuluan
Di Provinsi Sumatera Barat banyak dijumpai berbagai peninggalan sejarah yang berupa bangunan-bangunan tua. Salah satu diantaranya adalah Masjid Siguntur yang terletak di Dusun Ranah, Desa Siguntur, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Sijunjung. Masjid yang berdenah persegi panjang ini diperkirakan dibangun pada masa kerajaan Siguntur Islam.

Kerajaan Siguntur dahulu adalah sebuah kerajaan Dharmasyraya di Swarnabhumi (Sumatera) yang berkedudukan di hulu Sungai Batanghari. Sebelum masuk Islam kerajaan kecil ini pernah bernaung di bawah beberapa kerajaan, seperti: Melayu, Sriwijaya, Majapahit, dan Singasari. Raja-raja yang pernah bertahta di kerajaan Siguntur pada masa pra Islam diantaranya adalah Sri Tribuwana Mauliwarmadewa (1250-1290), Sora (Lembu Sora) (1290-1300), Pramesora (Pramesywara) (1300-1343), Adityiawarman (kanakamedinindra) (1343-1347), Adikerma (putra Paramesora) (1347-1397), Guci Rajo Angek Garang (1397-1425), dan Tiang Panjang (1425-1560).

Pada waktu Islam masuk (sekitar abad 14), raja Siguntur yang waktu itu dijabat oleh Pramesora memeluk Islam dan berganti nama menjadi Sultan Muhammad Syah bin Sora Iskandarsyah. Selanjutnya kerajaan Siguntur bernaung dibawah kerajaan Alam Minangkabau. Sebagai catatan, raja-raja yang bernah berkuasa di kerajaan Siguntur pada masa Islam adalah: Abdul Jalil Sutan Syah (1575-1650), Sultan Abdul Qadir (1650-1727), Sultan Amiruddin (1727-1864), Sultan Ali Akbar (1864-1914), Sultan Abu Bakar (1914-1968), Sultan Hendri (1968-sekarang).

Data Bangunan
Masjid Siguntur berada dalam satu kompleks dengan makam raja-raja Siguntur dan rumah adat Siguntur. Masjid ini berdiri di atas tanah berukuran 21,7x19 meter dengan denah bangunannya berbentuk persegi panjang, berdinding batu kali yang disemen, dan beratap seng bersusun tiga. Halaman masjid dikelilingi oleh pagar beton di bagian depan dan pagar kawat duri di bagian samping dan belakang. Sedangkan pintu masuk halaman masjid hanya satu buah terbuat dari besi yang terletak di sebelah timur.

Masjid Siguntur secara keseluruhan memiliki 29 buah tiang penyangga yang dibagi menjadi 5 tiang utama terbuat dari kayu ulin dengan diameter 0,40 meter dan tinggi 7,85 meter, 12 tiang pembantu dengan tinggi masing-masing sekitar 5 meter, dan 12 tiang semu (pliaster) yang berfungsi sebagai penahan beban atap.

Ruang utama masjid berukuran 15x10 meter dengan dinding batu kali setebal 40 sentimeter yang diplester semen dan lantai semen. Pada dinding ruang utama terdapat delapan buah jendela yang terbuat dari kayu berwarna krem dengan ukuran 1,75x0.75 meter. Sedangkan pintu ruang utama masjid berada di sisi sebelah timur dengan ukuran 12,5x1 meter. Pintu tersebut mempunyai dua daun dan berbentuk jalusi (lubang angin) yang masing-masing berukuran 2,15x0,50 meter.

Bangunan mihrab masjid berada di sisi barat dengan ukuran 1,22x2 meter. Di sebelah kanannya terdapat mimbar yang sekarang sudah tidak dimanfaatkan lagi karena Masjid Siguntur tidak lagi digunakan untuk sholat Jumat. Sedangkan tempat wudlu terdapat di sebelah utara masjid dengan ukuran 7x3 meter yang terbagi menjadi tiga ruangan.

Di sebelah utara bangunan masjid terdapat kompleks makam raja-raja Siguntur yang berdenah segi lima. Makam-makam tersebut hanya ditandai dengan nisan dan jirat dari bata dan batu, sehingga dari sekian banyak makam hanya enam makam yang dapat diidentifikasi, yaitu: makam Sri Maharaja Diraja Ibnu bergelar Sultan Muhammad Syah bin Sora, Sultan Abdul Jalil bin Sultan Muhammad Syah Tuangku Bagindo Ratu II, Sultan Abdul Kadire Tuangku Bagindo Ratu III, Sultan Amirudin Tuangku Bagindo Ratu IV, Sultan Ali Akbar Tuangku Bagindo V, dan Sultan Abu Bakar Tuangku Bagindo Ratu VI.

Foto: http://www.potlot-adventure.com
Sumber:
M. Agung Putranto. “Masjid Siguntur”. http://www.hupelita.com

Megelli 250s

Technical Specifications
Megelli 250s
Engine
Engine type
Displacement
Horse Power
Max torque
Bore x Stroke
Compression ratio
Ignition System
Carburetion
Transmission

Liquid-cooled, 4-stroke, Single Cylinder
249 cm³
16.2 hp
17.8 Nm @7,500 rpm
65.5 x 68 mm
9.5:1
CDI
CVK30
5-speed
Dimensions
Overall Length
Overall Width
Overall Height
Seat Height
Ground Clearance
Wheelbase
Dry Weight
Fuel Capacity
Suspension (front)
Suspension (rear)
Brakes (front)
Brakes (rear)
Tires (front)
Tires (rear)

78.2"
24.8"
43.3"
30.1"
5.5"
53.1"
242 lbs
3.7 gallons
Hydraulic
Spring
Disc
Disc
100/70-17
130/70-17

Source: http://www.qlinkmotor.com

RABEG


Rabeg Makanan Khas Serang,  Warga menyebut makanan akulturasi Arab-Banten itu dengan nama rabeg atau di sebut juga makan para Sultan Banten. Bahan baku utamanya adalah daging dan jeroan kambing, yang dalam bahasa Jawa dialek Serang atau Jawa Serang disebut wedhus. Rasanya manis pedas seperti semur bercampur tongseng, tetapi kaya rempah-rempah. Bumbu rempah-rempah yang paling menonjol adalah jahe dan lada, dengan sedikit rasa cabai merah. Maklum, dulu Banten memang dikenal sebagai penghasil lada. Sampai-sampai ada daerah yang dinamai Pamarican, pusat penyimpanan dan jual-beli lada pada masa lalu. Letaknya di sebelah utara kompleks keraton, dekat dengan Bandar Banten. Rasanya yang pedas bisa mengobati rasa pening setelah berpanas-panas keliling Banten. Jangan khawatir tekanan darah naik karena biasanya warung makan juga menyediakan acar atau lalap mentimun untuk menemani menu rabeg. Menurut beberapa warga asli Serang, rabeg merupakan hidangan istimewa Istana Banten. Namun, rabeg kini menjadi menu khas masyarakat, terutama Serang dan Cilegon, yang biasanya disajikan pada saat pesta dan acara selamatan, terutama pada selamatan akikah kelahiran anak. Saat ini, rabeg juga menjadi menu makanan yang disajikan di sejumlah warung atau rumah makan. Agak sulit untuk menemukan rabeg karena hanya ada beberapa rumah makan khusus rabeg di Serang. Salah satunya di daerah Magersari, Jalan Raya Serang-Cilegon, tepat di depan Rumah Tahanan Serang. Di depan rumah makan itu tertulis, ”Rabeg Khas Serang”. Warung khusus rabeg lain bisa ditemukan di Perancis, singkatan dari Perempatan Ciruas di Jalan Raya Serang-Jakarta. 

BADUY


Orang Kanekes atau orang Baduy adalah suatu kelompok masyarakat adat Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Sebutan "Baduy" merupakan sebutan yang diberikan oleh penduduk luar kepada kelompok masyarakat tersebut, berawal dari sebutan para peneliti Belanda yang agaknya mempersamakan mereka dengan Badawi atau Bedouin Arab yang merupakan masyarakat yang berpindah-pindah (nomaden). Kemungkinan lain adalah karena adanya Sungai Baduy dan Gunung Baduy yang ada di bagian utara dari wilayah tersebut. Mereka sendiri lebih suka menyebut diri nya sebagai urang Kanekes atau "orang Kanekes" sesuai dengan nama wilayah mereka, atau sebutan yang mengacu kepada nama kampung mereka. Wilayah geografis terletak pada koordinat 6°27’27” – 6°30’0” LU dan 108°3’9” – 106°4’55” BT. Mereka bermukim tepat di kaki pegunungan Kendeng di desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak-Rangkasbitung, Banten, berjarak sekitar 40 km dari kota Rangkasbitung. Wilayah yang merupakan bagian dari Pegunungan Kendeng dengan ketinggian 300 – 600 m di atas permukaan laut (DPL) tersebut mempunyai topografi berbukit dan bergelombang dengan kemiringan tanah rata-rata mencapai 45%, yang merupakan tanah vulkanik (di bagian utara), tanah endapan (di bagian tengah), dan tanah campuran (di bagian selatan). suhu rata-rata 20°C. Bahasa yang mereka gunakan adalah Bahasa Sunda dialek Sunda–Banten. Untuk berkomunikasi dengan penduduk luar mereka lancar menggunakan Bahasa Indonesia, walaupun mereka tidak mendapatkan pengetahuan tersebut dari sekolah. Orang Kanekes 'dalam' tidak mengenal budaya tulis, sehingga adat istiadat, kepercayaan/agama, dan cerita nenek moyang hanya tersimpan di dalam tuturan lisan saja.


Menurut kepercayaan yang mereka anut, orang Kanekes mengaku keturunan dari Batara Cikal, salah satu dari tujuh dewa atau batara yang diutus ke bumi. Asal usul tersebut sering pula dihubungkan dengan Nabi Adam sebagai nenek moyang pertama. Menurut kepercayaan mereka, Adam dan keturunannya, termasuk warga Kanekes mempunyai tugas bertapa atau asketik (mandita) untuk menjaga harmoni dunia.


Pendapat mengenai asal-usul orang Kanekes berbeda dengan pendapat para ahli sejarah, yang mendasarkan pendapatnya dengan cara sintesis dari beberapa bukti sejarah berupa prasasti, catatan perjalanan pelaut Portugis dan Tiongkok, serta cerita rakyat mengenai 'Tatar Sunda' yang cukup minim keberadaannya. Masyarakat Kanekes dikaitkan dengan Kerajaan Sunda yang sebelum keruntuhannya pada abad ke-16 berpusat di Pakuan Pajajaran (sekitar Bogor sekarang). Sebelum berdirinya Kesultanan Banten, wilayah ujung barat pulau Jawa ini merupakan bagian penting dari Kerajaan Sunda. Banten merupakan pelabuhan dagang yang cukup besar. Sungai Ciujung dapat dilayari berbagai jenis perahu, dan ramai digunakan untuk pengangkutan hasil bumi dari wilayah pedalaman. Dengan demikian penguasa wilayah tersebut, yang disebut sebagai Pangeran Pucuk Umum menganggap bahwa kelestarian sungai perlu dipertahankan. Untuk itu diperintahkanlah sepasukan tentara kerajaan yang sangat terlatih untuk menjaga dan mengelola kawasan berhutan lebat dan berbukit di wilayah Gunung Kendeng tersebut. Keberadaan pasukan dengan tugasnya yang khusus tersebut tampaknya menjadi cikal bakal Masyarakat Baduy yang sampai sekarang masih mendiami wilayah hulu Sungai Ciujung di Gunung Kendeng tersebut (Adimihardja, 2000). Perbedaan pendapat tersebut membawa kepada dugaan bahwa pada masa yang lalu, identitas dan kesejarahan mereka sengaja ditutup, yang mungkin adalah untuk melindungi komunitas Baduy sendiri dari serangan musuh-musuh Pajajaran.


Van Tricht, seorang dokter yang pernah melakukan riset kesehatan pada tahun 1928, menyangkal teori tersebut. Menurut dia, orang Baduy adalah penduduk asli daerah tersebut yang mempunyai daya tolak kuat terhadap pengaruh luar (Garna, 1993b: 146). Orang Baduy sendiri pun menolak jika dikatakan bahwa mereka berasal dari orang-oraang pelarian dari Pajajaran, ibu kota Kerajaan Sunda. Menurut Danasasmita dan Djatisunda (1986: 4-5) orang Baduy merupakan penduduk setempat yang dijadikan mandala' (kawasan suci) secara resmi oleh raja, karena penduduknya berkewajiban memelihara kabuyutan (tempat pemujaan leluhur atau nenek moyang), bukan agama Hindu atau Budha. Kebuyutan di daerah ini dikenal dengan kabuyutan Jati Sunda atau 'Sunda Asli' atau Sunda Wiwitan (wiwitann=asli, asal, pokok, jati). Oleh karena itulah agama asli mereka pun diberi nama Sunda Wiwitan. Raja yang menjadikan wilayah Baduy sebagai mandala adalah Rakeyan Darmasiksa.

Masyarakat Kanekes secara umum terbagi menjadi tiga kelompok yaitu tangtu, panamping, dan dangka (Permana, 2001). Kelompok tangtu adalah kelompok yang dikenal sebagai Baduy Dalam, yang paling ketat mengikuti adat, yaitu warga yang tinggal di tiga kampung: Cibeo, Cikartawana, dan Cikeusik). Ciri khas Orang Baduy Dalam adalah pakaiannya berwarna putih alami dan biru tua serta memakai ikat kepala putih. Kelompok masyarakat panamping adalah mereka yang dikenal sebagai Baduy Luar, yang tinggal di berbagai kampung yang tersebar mengelilingi wilayah Baduy Dalam, seperti Cikadu, Kaduketuk, Kadukolot, Gajeboh, Cisagu, dan lain sebagainya. Masyarakat Baduy Luar berciri khas mengenakan pakaian dan ikat kepala berwarna hitam. Apabila Baduy Dalam dan Baduy Luar tinggal di wilayah Kanekes, maka "Baduy Dangka" tinggal di luar wilayah Kanekes, dan pada saat ini tinggal 2 kampung yang tersisa, yaitu Padawaras (Cibengkung) dan Sirahdayeuh (Cihandam). Kampung Dangka tersebut berfungsi sebagai semacam buffer zone atas pengaruh dari luar (Permana, 2001). Masyarakat Kanekes yang sampai sekarang ini ketat mengikuti adat istiadat bukan merupakan masyarakat terasing, terpencil, ataupun masyarakat yang terisolasi dari perkembangan dunia luar. Berdirinya Kesultanan Banten yang secara otomatis memasukkan Kanekes ke dalam wilayah kekuasaannya pun tidak lepas dari kesadaran mereka. Sebagai tanda kepatuhan/pengakuan kepada penguasa, masyarakat Kanekes secara rutin melaksanakan seba ke Kesultanan Banten (Garna, 1993). Sampai sekarang, upacara seba tersebut terus dilangsungkan setahun sekali, berupa menghantar hasil bumi (padi, palawija, buah-buahan) kepada Gubernur Banten (sebelumnya ke Gubernur Jawa Barat), melalui bupati Kabupaten Lebak. Di bidang pertanian, penduduk Baduy Luar berinteraksi erat dengan masyarakat luar, misalnya dalam sewa menyewa tanah, dan tenaga buruh.


Perdagangan yang pada waktu yang lampau dilakukan secara barter, sekarang ini telah mempergunakan mata uang rupiah biasa. Orang Kanekes menjual hasil buah-buahan, madu, dan gula kawung/aren melalui para tengkulak. Mereka juga membeli kebutuhan hidup yang tidak diproduksi sendiri di pasar. Pasar bagi orang Kanekes terletak di luar wilayah Kanekes seperti pasar Kroya, Cibengkung, dan Ciboleger.


Pada saat ini orang luar yang mengunjungi wilayah Kanekes semakin meningkat sampai dengan ratusan orang per kali kunjungan, biasanya merupakan remaja dari sekolah, mahasiswa, dan juga para pengunjung dewasa lainnya. Mereka menerima para pengunjung tersebut, bahkan untuk menginap satu malam, dengan ketentuan bahwa pengunjung menuruti adat-istiadat yang berlaku di sana. Aturan adat tersebut antara lain tidak boleh berfoto di wilayah Baduy Dalam, tidak menggunakan sabun atau odol di sungai. Namun demikian, wilayah Kanekes tetap terlarang bagi orang asing (non-WNI). Beberapa wartawan asing yang mencoba masuk sampai sekarang selalu ditolak masuk.


Pada saat pekerjaan di ladang tidak terlalu banyak, orang Baduy juga senang berkelana ke kota besar sekitar wilayah mereka dengan syarat harus berjalan kaki. Pada umumnya mereka pergi dalam rombongan kecil yang terdiri dari 3 sampai 5 orang, berkunjung ke rumah kenalan yang pernah datang ke Baduy sambil menjual madu dan hasil kerajinan tangan. Dalam kunjungan tersebut biasanya mereka mendapatkan tambahan uang untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Ada beberapa hal yang membedakan masyarakat yang di sebut baduy dalam dan baduy luar antara lain adalah Orang Baduy Dalam memakai pakaian berwarna putih, dan juga ikat kepala berwarna serasi. Sedangkan Baduy Luar mengenakan ikat kepala berwarna biru bermotif batik. Tekstur pakaiannya pun berbeda. Bahan kain Baduy Dalam kasar dan terbuat dari kapas, sedangkan Baduy Luar memiliki bahan kain yang licin, halus, dan tidak selalu berbahan kapas, alias bebas. Bahkan ada peraturan yang menyebutkan kalau orang Baduy Luar boleh memakai pakaian Baduy Dalam, tapi orang Baduy Dalam tidak boleh memakai pakaian Baduy Luar. Ini sudah adatnya, karena orang Baduy Luar lah yang mengikuti cara berpakaian Baduy Dalam. 

Ikat kepala orang Baduy Dalam pun terbagi menjadi dua, Koncer dan Telekung. Koncer khusus untuk pria yang masih muda, sedangkan Telekung bagi mereka yang sudah tua. Ikat kepala Koncer ini bisa menutup kepala, dan bisa juga bebas, tetapi bagi mereka yang mengenakan Telekung, diwajibkan untuk menutup seluruh bagian kepala, tanpa ada helai rambut sedikit pun. Beda halnya dengan Romar, ikat kepala berwarna biru bermotif batik ini digunakan oleh orang Baduy Luar.

Dalam hal membangun rumah dan alat-alat rumah tangga Baduy Dalam dan Baduy Luar berbeda, kalau orang Baduy Dalam, mereka sama sekali tidak memakai paku ketika membangun rumah, sedangkan orang Baduy Luar boleh memakai paku. Bahkan dari modernitas  pun, orang Baduy Luar sudah mengenal Televisi dan Handphone, sedangkan orang Baduy Dalam masih kental memegang aturan adatnya.

Megelli 250r

Technical Specifications
Megelli 250r
Engine
Engine type
Displacement
Horse Power
Max torque
Bore x Stroke
Compression ratio
Ignition System
Carburetion
Transmission

Liquid-cooled, 4-stroke, Single Cylinder
249 cm³
16.2 hp
17.8 Nm @7,500 rpm
65.5 x 68 mm
9.5:1
CDI
CVK30
5-speed
Dimensions
Overall Length
Overall Width
Overall Height
Seat Height
Ground Clearance
Wheelbase
Dry Weight
Fuel Capacity
Suspension (front)
Suspension (rear)
Brakes (front)
Brakes (rear)
Tires (front)
Tires (rear)

78.3"
27.9"
41.3"
31.4"
6"
53.1"
248 lbs
3.1 gallons
Hydraulic
Spring
Disc
Disc
100/70-17
130/70-17

Source: http://www.qlinkmotor.com

Suzuki Skydrive 125cc

Spesifikasi Teknis
Mesin
Tipe Mesin
Sistem Pendinginan
Displacement
Max power
Max torque
Bore x Stroke
Compression ratio
Karburator
Sistem Starter
Kopling
Final Drive
Kapasitas Oli Mesin
Pengapian
Tipe Busi

4 langkah SOHC
Pendingin udara
124 cc
6.9 KW @ 7,500 rpm
9.6 Nm @ 6,500 rpm
53.5 x 55.2 mm
9.6:1
Mikuni BS26
elektrik & engkol
kering, otomatis, tipe sentrifugal
CVT dengan V-Belt
1.000 ml
Elektronik ignition (DC CDI)
NGK C6HSA / ND U2OFS-U
Dimensi
Panjang x Lebar x Tinggi
Tinggi Tempat Duduk
Jarak Poros Roda
Jarak ke Tanah
Berat
Tangki Bensin
Tipe Rangka
Suspensi Depan
Suspensi Belakang
Rem Depan
Rem Belakang
Ban Depan
Ban Belakang
Baterai

1,900 x 655 x 1,050 mm
160 mm
1,265 mm
155 mm
108 kg
3.9 liter
Underbone
Teleskopik, pegas ulir, peredam oli
Lengan ayun, pegas ulir, peredam oli
Cakram hidrolis
Tromol
80/90 - 14
90/90 - 14
12 V 4 Ah

Image:
http://202.43.165.157/gramedia/otomotif

Sumber:
http://oto.detik.com

Sabtu, 18 April 2009

Mocca Roll Cake

Tags

Bahan
5 kuning telur
1 putih telur
50 gr gula pasir halus
30 gr tepung terigu
10 gr tepung maizena
50 gr margarin, lelehkan

Bahan krim moka
25 gr mentega putih
150 gr margarin
100 gr susu kental manis
½ sdt pasta moka

Cara membuat
Kocok telur dan gula sampai halus dan kental, lalu masukkan campuran tepung terigu dan maizena sedikit demi sedikit, sambil diaduk sampai rata.

Masukkan margarin cair sedikit-sedikit sambil diaduk rata, tuang ke loyang persegi ukuran 24x24x3 cm yang sudah diolesi margarin dan dialasi kertas roti.

Panggang dalam oven dengan suhu 170 derajat Celcius selama 12 menit.angkat dan dinginkan.

Buat krim moka: kocok mentega putih dan margarin sampai lembut. Masukkan susu kental manis dan pasta moka sambil terus dikocok sampai rata dan lembut.

Oleskan krim moka ke seluruh permukaan kue lalu gulung sambil dipadatkan. Bungkus dengan kertas roti, biarkan sekitar 20 menit agar kue agak padat, lalu potong-potong sebelum dihidangkan.

Untuk 12 potong

Sumber:
Tabloid Nova, No. 1050/XXI 7--13 April 2008.

Buell Firebolt XB12R

Technical Specifications
Engine
Engine type
Valve train
Bore x Stroke
Displacement
Compression ratio
Fuel delivery
Intake
Exhaust

Torque
Horsepower
Oil capacity
Oil filtration

Thunderstorm® air/oil/fan-cooled, 4-stroke, 45° V-Twin
OHV, two valves per cylinder, self-adjusting
88.90 mm x 96.82 mm
1203 cc
10.0:1
49 mm down draft DDFI III fuel injection
Zero-resistance airbox
Tuned, tri-pass resonance chamber with
InterActive valve and mass-centralized mounting
113.9 NM @ 6500 PRM
103 HP @ 6800 RPM
2.4 L
Screw-on disposable element
Drivetrain
Primari drive
Final drive


Clutch
Transmission
Gear ratios

Chain, 1.500:1 (57/38) ratio
Constant path, 14mm pitch aramid-reinforced
Veyance® Hibrex® belt with Flexten® Plus
technology, 2.407:1 (65/27) ratio
Wet, multi-plate, compensated
5-speed, helical gear
1st 2.648
2nd 1.892
3rd 1.407
4th 1.166
5th 1.000
Electrical
Battery (U.S units)


Charging


Starting

Headlamp
Tail lighat
Turn signal

Sealed Lead Acid, maintenance-free, 12-volt, 12
amp-hour (per Battery Council International
rating), 200 cca.
30-amp, permanent magnet, three-phase
alternator with solid-state regulator (405W
@3000 RPM, 405W peak)
1.2 kW electric with solenoid shift starter
motor engagement
55-watt low beam, 55-watt high beam
5W/21W
10W manual canceling
Dimensions
Overall length
Overall width
Seat height
Ground clearance
Rake
Fork angle
Trail
Wheelbase
Tire (front)
Tire (rear)
Fuel capacity
Dry wight
Load capacity

1935 mm
715 mm
775 mm
110 mm
21.0º
21.0º
83 mm
1320 mm
Corsa III 120/70 ZR-17
Corsa III 180/55 ZR-17
14.5 L
179 kg
172 kg
Chassis
Frame

Front forks


Rear shock


Front wheel
Rear wheel
Brake (front)


Brake (rear)

Aluminum frame with Uniplanar™ powertrain
vibration isolation system, fuel in frame
43 mm Showa® inverted forks with adjustable
compression damping, rebound damping and
spring preload
Showa® coil-over monoshock with external
piggyback reservoir and adjustable compression
damping, rebound damping and spring preload
6-spoke, ZTL™ cast aluminum, 431.8 x 88.9 mm
6-spoke, cast aluminium, 431.8 x 139.7 mm
ZTL2™-type brake, 8-piston, fixed caliper,
375 mm single-sided, inside-out, stainless
steel, floating rotor
Single-piston, floating caliper; 240 mm
stainless steel, fixed rotor

Image:
http://www.totalmotorcycle.com

Source:
http://www.buell.com

Bangkok Salad

Tags

Bahan
1 bonggol daun selada, iris halus
1 buah apel, kupas, potong kotak, rendam dalam air jeruk nipis
5 buah tomat ceri, potong 8 bagian
100 gr wortel, serut kasar, rendam dalam air cuka
½ buah nanas, kupas, potong kotak kecil
2 buah mentimun jepang, potong
2, buang biji, potong-potong
1 buah bawang bombai, potong bulat tipis, buat acar
1 buah paprika merah, buang biji, potong kotak kecil
1 buah paprika hijau, buang biji, potong kotak kecil
2 butir putih telur, rebus, potong kotak kecil
100 gr keripik kentang siap-pakai

Cara membuat
Campur semua bahan saus hingga rata.

Rendam wortel dalam sir cuka, diamkan 1 jam sebelum dihidangkan.

Masukkan sayuran ke dalam lemari es.

Tata sayuran di dalam mangkuk hidang. Siram dengan saus.

Sajikan dengan putih telur yang dicincang dan keripik kentang.

Untuk 5 orang

Sumber:
Tabloid Nova, No. 1050/XXI 7--13 April 2008.

Kamis, 16 April 2009

i-mate Ultimate 8150

Specifications
i-mate Ultimate 8150
General
Model
Network

i-mate Ultimate 8150
Quad-Band 850/900/1800/1900MHz, Tri-band UMTS
Size
Dimensions
Weight

118.5x60.5x15.5 mm
152 g with battery pack
Display
Type
Resolution

65k color TFT with backlight
2.6” Touch-screen
Memory
ROM
RAM
Card slot

256 MB ROM
128MB RAM
MicroSD™
Data
Bluetooth
Wap
USB
PC Sync Application

Yes
Yes
v1.1
Yes
Features
OS
Processor/Chipset


Messaging
Document Viewer
Ringtones
Music Player
Camera

Microsoft® Windows Mobile® 6.0 Professional
-
XScale® PXA 270 520MHz Processor
-
EMP U360 GSM/WCDMA
-
NVIDIA GoForce 5500 graphics accelerator
SMS,MMS Sending,MMS Receiving,Email
Office,Power Point
Supports 64-chord MIDI, MP3, WMA, WAV,AMR
MP3,MIDI,WMA,XMF,SMAF,AAC,AAC+,e-AAC+
2.0 Megapixel camera with flash and, Auto Focus
- Handsfree speakerphone
- Windows Outlook® Mobile
- Voice Memo & Voice Mail
- Calendar
- Calculator
- Stopwatch
- Clock/Worldtime/Alarm
Battery
Standby
Talk time
Removable and chargeable Li-Ion 1530 mAh
150 hours
Up to 4 hours

Image: http://www.feelphones.com

Nasi Ayam Nenas

Tags
Bahan
2 sendok makan minyak sayur
500 gram daging ayam, potong bentuk dadu
750 cc kaldu ayam
1 sendok teh garam
450 gram beras, cuci
3 buah bawang merah, cincang halus
5 siung bawang putih
1 cm jahe, cincang kasar
1 sendok teh ketumbar
½ sendok teh white pepercorn
½ sendok teh jinten
¼ sendok teh pala bubuk
1 batang kayu manis
2 buah kapulaga, memarkan
2 buah cengkeh
1 batang sere, memarkan
½ buah nenas, kupas, potong kecil-kecil
1 sendok makan bawang merah goreng

Cara membuat
Haluskan bawang merah, bawang putih, jahe, ketumbar, white pepercorn, jinten, pala bubuk, kayu manis, dan kapulaga, lalu sisihkan.

Panaskan minyak sayur di atas api sedang, lalu masukkan bumbu yang telah dihaluskan, cengkeh, dan sere, tumis hingga harum.

Masukkan daging ayam, aduk rata, masak hingga daging berubah warna, lalu tambahkan kaldu ayam dan garam, aduk rata, masak hingga daging empuk, angkat, saring, sisihkan.

Masukkan beras dan sisa kaldu ayam tadi ke dalam panci, aduk rata, masak hingga mendidih, lalu tutupi, masak hingga nasi setengah matang dan kuah terserap.

Masukkan daging ayam tadi, aduk rata, masak di atas api kecil hingga matang seluruhnya, angkat, lalu taburi dengan nenas dan bawang merah goreng di atasnya, sajikan.

Untuk 4 0rang

Senin, 13 April 2009

Iwan Fals

Riwayat Singkat
Iwan Fals adalah seorang seniman musik Indonesia yang namanya melegenda melalui lagu-lagu ciptaannya yang bernada kritik terhadap perilaku sekelompok orang, empati bagi kelompok-kelompok yang terpinggirkan (marginal), atau bencana besar yang melanda Indonesia dan dunia. Bahkan, oleh para penggemar fanatiknya yang dekat dengan kemiskinan, ketidakadilan dan pengangguran, hingga saat ini ia masih dianggap sebagai ‘wakil rakyat’ yang lantang menyuarakan seruan hati wong cilik.

Seniman yang bernama asli Virgiawan Listanto ini lahir di Jakarta pada tanggal 3 September 1961 dari ibu yang bernama Lies Harsoyo[1]. Bakat seni Iwan Fals mulai muncul ketika ia baru berusia 13 tahun, sewaktu bersekolah di SMP 5 Bandung. Waktu itu, ia telah banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di jalanan Kota Bandung. Hal itu ia lakukan karena merasa tertarik dan ingin seperti teman-teman sebayanya yang selalu bermain gitar dan bernyanyi untuk menghabiskan waktu di luar kesibukan bersekolah.

Selanjutnya, karena ingin “tampil beda” dari teman-temannya yang suka menyanyikan lagu-lagu barat, maka Iwan pun mencoba untuk mengarang lagu sendiri yang umumnya bertema humor. Lewat tangan Engkos, manajer Iwan yang berprofesi sebagai tukang bengkel sepeda motor, lagu-lagu ciptaannya tersebut kemudian dibawakan dalam berbagai acara hajatan, seperti perkawinan dan sunatan.

Sewaktu duduk di bangku SMA (SMAK BPK Bandung), karena tertarik dengan ajakan seorang produser, Iwan pun pergi ke Jakarta bersama rekan-rekannya yang tergabung dalam Group Amburadul (Toto Gunarto, Helmi, dan Bambang Bule) untuk masuk dapur rekaman dengan bekal uang hasil penjualan sepeda motor Iwan. Namun karena belum berpengalaman, maka album perdana Iwan Fals bersama Amburadul akhirnya gagal di pasaran. Konon, album ini sekarang menjadi buruan para kolektor serta fans fanatik Iwan Fals.

Setelah album pertamanya gagal Iwan pun kembali mengamen, mencipta lagu dan mengikuti berbagai festival, seperti festival musik country dan festival lagu humor. Oleh almarhum Arwah Setiawan, lagu-lagu humor ciptaan Iwan kemudian direkam dan diproduseri oleh Handoko di bawah bendera perusahaan ABC Records. Dalam rekaman ini Iwan dibantu oleh Pepeng, Krisna, dan Nana Krip. Namun, lagi-lagi, album ini pun bernasib sama seperti album rekaman Group Amburadul (tidak laku).

Kegagalan album keduanya ini tidak membuat Iwan Fals patah arang. Ia masih sempat merekam sekitar 4-5 album musik hingga akhirnya dilirik oleh sebuah perusahaan rekaman besar yang bernama Musica Studio. Dan, oleh Musica Studio inilah album solo pertama Iwan yang berjudul “Sarjana Muda” digarap secara serius dengan arensemen musik yang dimotori oleh Willy Soemantri.

Meskipun sudah masuk dapur rekaman dan albumnya laris di pasaran, ternyata Iwan Fals masih juga melakukan aktivitasnya sebagai pengamen jalanan di sekitar Pasar Kaget atau Blog M untuk menghidupi keluarganya. Bahkan, selain mengamen ia juga sesekali memanfaatkan mobil colt abu-abu miliknya untuk menarik penumpang sepulang dari studio. Waktu itu, walau namanya sudah mulai populer, namun sosoknya belum dikenal oleh masyarakat luas karena Iwan baru muncul di televisi (TVRI) setelah tahun 1987 pada acara Manasuka Siaran Niaga.

Seiring dengan berjalannya waktu lirik-lirik lagu yang diciptakan oleh Iwan pun semakin berkembang. Ia tidak hanya menciptakan lirik lagu yang bersifat humor saja, melainkan juga lirik-lirik yang bernada empati terhadap suatu kelompok atau orang-orang yang terpinggirkan, bencana yang melanda Indonesia dan dunia, dan bahkan kritik terhadap perilaku sekelompok orang atau sebuah institusi pemerintahan.

Pada masa Orde Baru, lagu-lagu Iwan yang bernada kritik terhadap pemerintah maupun orang-orang tertentu yang ada di dalam pemerintahan banyak yang dicekal karena dianggap dapat memancing kerusuhan dan mengganggu stabilitas keamanan. Lagu-lagu Iwan Fals yang dicekal dan yang sengaja tidak diterbitkan diantaranya adalah: Demokrasi Nasi (1978), Semar Mendem (1978), Pola Sederhana (Anak Cendana) (1978), Mbak Tini[2] (1978), Siti Sang Bidadari (1978), Kisah Sapi Malam (1978), Mince Makelar (1978), Anissa (1986), Oh Indonesia (1992), Imelda Mardun (1992), Maumere (1993), Joned (1993), Mesin Mesin Pembunuh (1994), Merdeka (1995), Suhu (1997), Mencari Kata Kata (1998), Sketsa Setan Yang Bisu (2000), Indonesiaku (2001), Kemarau (2003), Lagu Sedih (2003), Kembali Ke Masa Lalu (2003), Harapan Tak Boleh Mati (2004), Saat Minggu Masih Pagi (2004), Repot Nasi/Sami Mawon (2005), Hari Raya Bumi (2007), Perempuan Keumala/Laksamana Malahayati (2007), Berita Cuaca (2008), Jenderal Tua (2008), Paman Zam, Kapal Bau Pesing, Makna Hidup ini, Selamat Tinggal Ramadhan, Nyatakan Saja, Luka Lama, Berputar Putar, dan Aku Menyayangimu.

Setelah menelurkan beberapa album, pria yang sempat kuliah di Sekolah Tinggi Publisistik (sekarang IISP) dan Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (sekarang Institut Kesenian Jakarta) ini memilih untuk bergabung dengan beberapa kelompok, yakni SWAMI, Dalbo, Kantata Takwa, dan Kantata Samsara. Kolaborasi itu melibatkan beberapa musisi dan budayawan ternama, seperti Setiawan Djody, Sawung Jabo, WS Rendra, dan Jocky Suryoprayogo.

Saat bergabung bersama Group SWAMI (1989), nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits fenomenal “Bento” dan “Bongkar”. Setelah kontrak dengan SWAMI yang menghasilkan dua album (SWAMI dan SWAMI II) selesai, Iwan pun bergabung lagi bersama Group Kantata Takwa dan Kantata Samsara yang didukung penuh oleh pengusaha Setiawan Djody. Selain itu, Iwan juga masih bekerjasama dengan Sawung Jabo (mantan personel SWAMI) dalam menggarap album Anak Wayang, Franky Sahilatua dalam album Orang Pinggiran, serta Bobby Eres dalam album Mata Hati.

Namun di sela-sela karirnya sebagai musisi yang semakin menanjak, Iwan harus kehilangan anak laki-lakinya, Galang Rambu Anarki yang meninggal secara mendadak pada bulan April 1997. Galang adalah anak tertua Iwan yang baru saja terjun di dunia musik dengan mengeluarkan sebuah album bersama kelompoknya yang diberi nama Bunga. Galang kemudian dimakamkan di pekarangan rumah Iwan Fals di Desa Leuwinanggung, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Sepeninggal Galang, aktivitas bermusik Iwan Fals sempat vakum selama beberapa tahun. Ia lebih memilih menyibukkan diri dengan melukis dan berlatih bela diri. Sebagai catatan, Iwan Fals pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional, Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas, pernah melatih karate di kampusnya STP (Sekolah Tinggi Publisistik), dan bahkan sempat juga menjadi kolumnis di beberapa tabloid olahraga.

Dan, baru pada tahun 2002 pria yang diberi julukan “Pahlawan Besar Asia” olah Majalah Time Asia edisi 19 April 2002 ini mulai aktif lagi dengan membuat album yang berjudul Suara Hati. Dalam album ini Iwan Fals banyak mengalami perubahan, baik dalam warna maupun gaya bermusiknya. Ia tidak segarang dan seliar dahulu. Disamping itu, lirik-lirik lagunya pun terkesan lebih dewasa dan puitis. Di dalam album Suara Hati ini Iwan Fals juga telah memiliki kelompok pengiring yang tetap dan selalu mengiringi di setiap konsernya.

Satu tahun kemudian, tepatnya pada 18 Juni 2003, Iwan Fals melempar album baru lagi di bawah bendera Musica Studio berjudul Iwan Fals: In Collaboration With, yang liriknya kebanyakan bercerita tentang cinta. Dari 10 lagu yang ada di album ini, kecuali Rinduku karya Harry Roesli, lima lagu lainnya dibuat oleh para pencipta muda, seperti Pongky “Jikustik” (Aku Bukan Pilihan), Eross “Sheila on 7” (Senandung Lirih), Piyu “Padi” (Sesuatu yang Tertunda), Aziz MS “Jamrud” (Ancur), dan Kikan “Cokelat” (Sudah Berlalu). Sedangkan empat lagu lainnya diambil dari album Suara Hati, yaitu Kupu-kupu Hitam Putih, Belalang Tua, Suara Hati dan Hadapi Saja yang semuanya diaransemen ulang.

Sebagai catatan, hingga tahun 2007 Iwan Fals telah menelurkan puluhan album, belasan hist singel yang dibawakan bersama penyanyi lain dan puluhan penghargaan dalam bidang musik. Album-album tersebut diantaranya adalah: Canda Dalam Nada (1979), Canda Dalam Ronda (1979), Perjalanan (1979), 3 Bulan (1980), Sarjana Muda (1981), Opini (1982), Sumbang (1983), Barang Antik (1984), Sugali (1984), KPJ (Kelompok Penyanyi Jalanan) (1985), Sore Tugu Pancoran (1985), Aku Sayang Kamu (1986), Ethiopia (1986), Lancar 1987 (1987), Wakil Rakyat (1988), 1910 (1988), Antara Aku, Kau dan Bekas Pacarmu (1988), Mata Dewa (1989), Swami I (1989), Kantata Takwa (1990), Cikal (1991), Belum Ada Judul (1992), Hijau (1992), Dalbo (1993), Anak Wayang (1994), Orang Gila (1994), Lagu Pemanjat (bersama Trahlor) (1996), Kantata Samsara (1998), Best of the Best (2000), Suara Hati (2002), In Collaboration with (2003), Manusia ½ Dewa (2004), Iwan Fals in Love (2006), dan 50:50 (2007).

Sementara single-single hits yang dibawakan dibawakan bersama penyanyi lain atau dinyanyikan oleh penyanyi lain, diantaranya adalah: Serenade (bersama Ritta Rubby) (1984), Kemesraan (bersama artis Musica) (1088), Percayalah Kasih (bersama Jockie Surjoprajogo dan Vina Panduwinata), Terminal (bersama Franky Sahilatua) (1994), Mata Hati (bersama Ian Antono (1995), Orang Pinggiran (bersama Franky Sahilatua) (1995), Katakan Kita Rasakan (bersama artis Musica), Di Bawah Tiang Bendera (bersama artis Musica) (1996), Haruskah Pergi (bersama Indra Lesmana dan Import Musik) (2006), Selancar (bersama Indra Lesmana dan Import Musik) (2006), Tanam Tanam Siram Siram (Kampanye Indonesia Menanam) (2006), Marilah Kemari (Tribute to Titiek Puspa) (2006), Aku Milikmu (Original Sountrack Lovers/Kekasih) (2008), Maaf (dibawakan oleh Ritta Rubby) (1986), Belailah (dibawakan oleh Ritta Rubby) (1986), Trauma (dibawakan oleh God Bless) (1988), Damai Yang Hilang (dibawakan oleh God Bless) (1988), Orang Dalam Kaca (dibawakan oleh God Bless) (1988), Pak Tua (dibawakan oleh group band elpamas) (1991), Oh (dibawakan oleh Fajar Budiman) (1994), Menangis (dibawakan oleh Franky sahilatua), dan Bunga Kehidupan (dibawakan oleh artis Musica).

Sedangkan penghargaan yang berhasil diperoleh Iwan Fals di sepanjang karirnya adalah: Juara Harapan Lomba Musik Humor (1979); Juara I Festival Musik Country (1980); Gold record, lagu oemar Bakri, PT. Musica Studio’s; Silver record, penyanyi & pencipta lagu Ethiopia, PT. Musica Studio’s; penghargaan prestasi artis HDX 1987-1988, pencipta lagu Buku Ini Aku Pinjam; Penyanyi pujaan, BASF (1989); The best selling, album Mata Dewa, BASF 1988-1989; penyanyi rekaman pria terbaik, album Anak Wayang, BASF Award XI, 18 April 1996; penyanyi solo terbaik country/balada, Anugrah Musik Indonesia (1999); Presents This Certificate to Iwan Fals In Recognition of the Contributin to Cultural Exchange Between Korea and Indonesia (25 September 1999); penyanyi solo terbaik country/balada AMI Sharp Award (2000); video klip terbaik lagu Entah, Video Musik Indonesia periode VIII-2000/2001; Triple Platinum Award, Album Best of the Best Iwan Fals, PT. Musica Studio’s (Juni 2002); 6th AMI Sharp Award, album terbaik country/balada; 6th AMI Sharp Award, artis solo/duo/grup terbaik country/balada; pemenang video klip terbaik edisi Juli 2002, lagu Kupu-kupu Hitam Putih, Video Musik Indonesia, periode I-2002/2003; penghargaan album In Collaboration With, angka penjualan diatas 150.000 unit, PT. Musica Studio’s (Juni 2003); Triple Platinum Award, album In Collaboration With, angka penjualan diatas 450.000 unit, PT. Musica Studio’s (November 2003); 7th AMI Award 2003, Legend Award; 7th AMI Award 2003, Penyanyi Solo Pria Pop Terbaik; penghargaan MTV Indonesia 2003, Most Favourite Male; SCTV Music Award 2004, album Ngetop! (pop) in Collaboration with; SCTV Musik Award 2004, Penyanyi Pop Ngetop; Anugrah Planet Muzik 2004; Generasi Biang Extra Joss 2004; 8th AMI Samsung Award, Karya Produksi Balada Terbaik; dan SCTV Music Award 2005, album pop solo ngetop Iwan Fals in Love.

Foto: http://www.geocities.com
Sumber:

[1] Lies Harsoyo saat ini masih aktif mengurusi sebuah yayasan sosial milik Iwan Fals bernama “Hairun Nissa” yang didirikan pada tahun 1986 yang telah menyantuni 213 anak dalam panti, 90 anak non panti, dan 313 orang tua jompo.
[2] Lagu Mbak Tini berkisah tentang Mbak Tini, seorang pelacur yang membuka warung kopi di pinggir jalan yang mempunyai suami bernama Soeharto, seorang sopir truk. Namun, oleh pemerintah lagu ini dianggap menghina presiden RI, Soeharto dan Iwan diancam bakal masuk penjara. Padahal, menurut Iwan, lagu tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan Soeharto dan isterinya.