GOOD NEWS
Jumat, 25 Oktober 2013
7 Ide Hadiah yang dibuat 'Hanya untuk kamu'
Selasa, 22 Oktober 2013
Can I do this every week please???
Shooting Muted was the highlight of my career up to this point!
![]() |
More like a chair read since there was no table. :-) |
![]() |
Tara Tomicevic (Sascha) and Daniele Watts (Crystal) |
![]() |
Jorge-Luis Pallo (Det. Moreno) & Ross McCall (Det. Fitzhugh) |
![]() |
Checking constant emails when not shooting |
![]() |
Baby bump! |
I'm happy and relieved that the shoot is over and that we can start to have fun in post but a part of me didn't want it to end. :-( I so wish I could do this (act on a professional set) every week like a "real" career. One day. One day soon.
Selasa, 15 Oktober 2013
Sabtu, 05 Oktober 2013
Sebuah Mimpi Yang tertunda
Hari ini seharusnya saia sedang ada diPantai Bira...
Barengan sama wanita (sok) elegan
Menikmati sunrise di putihnya pasir Pantai Bira
Makan coto makasar, Palu butung langsung di negri asalnya
Nikmatin Keliling kota makasar ... n nongkrong sunsetan di Pantai Losari
Berkunjung ke Toraja n ngeliat ajaibnya alam disana
Belajar juga tentang Budaya Toraja
Ahhhh......Sayang...
ada Prioritas mimpi yang lain yang sepertinya harus saya kejar
Mimpi menginjakan Kaki di Pulau ke tiga di tahun ini buyar
Semoga Mimpi 1 tahun 1 negara 3 Pulau tahun ini bisa terwujud
Mungkin bukan dengan cara ini
Mungkin dengan cara yang lain
cara yang lebih indah
(menghibur diri...akibat ditinggalin diJakarta ama Wanita (sok) elegan)
Selamat bersenang-senang temanzzz.....
Meeting terakhir sebelum berangkat ke Makasar |
Rabu, 02 Oktober 2013
Here we go
I am beyond excited (and tired!) and can't wait to share all of the details that led up to this point. But for now I'm just gonna say God is so good and He has already far exceeded my desire for what this short film could have become.
Oh and in baby news, all is well. :-)
Sabtu, 21 September 2013
Tambleg, Sebuah Desa di Selatan Sukabumi
Sebuah Desa yang terletak di Selatan Sukabumi Desa tempat KKN teman saya, Desti.
Dia bercerita banyak tentang desa ini
Desa yang tidak mempunyai TK, sehingga warganya bersekolah langsung ke jenjang SD
Desa yang tidak punya SMA, jadi kalau mau lanjut SMA, jaraknya lumyana jauh
Desa yang akses masuk ke Desa terebut 1/2 nya masih berbatu
Saya tertarik, ketika mb Desti woro-woro ngajakin untuk kesana Suasana Desa dan keramahan warga selalu menjadi daya tarik bagi saya Seperti KKN...kehidupan ini yang g pernah kita temuin di Kota besar seperti Jakarta. Yup...Hari Ke Tambleg Tiba!
Sebuah Rute
Inilah Jalur transportasi yang saya lewati Jumat Malam ini ...
(dan seminggu setelahnya saya baru tau kalo ternyata ada travel yang bisa jemput n langsung antar ke Sukabumi, cuman harganya lebih mahal, pasti! ;p )
Dan salah kita juga si, g tanya apa ada model transportasi lain yang langsung. ketika kita tanya, dia ngejelasin yang lebih rumit. Pake angkot dari bogor n ganti 6x. Duerr !!
Yup...Menghabiskan malam di Sukabumi, Di Salabintana.. Dinginnya udara sukabumi malam itu ...bener2 deee (kebiasaan kepanasan dibekasi begini nii)
Indahnya Tepian Pelabuhan Ratu
Paginya, kami bangun Subuh, dan langsung mandi...(catat: air dinginnya Sukabumi!) berangkat menuju terminal (ganti angkot sebanyak 2 x), naik bus MGI ke arah pelabuhan ratu. Jalan berliku....tidak hanya sekali saya lewat sini dulu pernah lewat, bersama seorang teman menggunakan mobil ternyata pake bus ini lumayan juga ko... kita hanya ngeluarin yang Rp 35.000 dari sukabumi menuju pelabuhan ratu. Kalau mau dari Bogor, biayanya Rp 40.000 Sabtu, 10.00 Sampailah kami di tepian pelabuhan ratu. Dibelakang terminal bus, ternyata sudah laut. dan kami pun tersenyum...'LAUT'... :) Makan pagi sekaligus makan siang seafood dongg..tanda kalau kita sudah sampai ditepi laut...Pelabuhan Ratu ;p Perjalanan kami lanjutkan pukul 11.00 Melewati tepian Pantai Pelabuhan Ratu..Keindahan Pantai...mulai dari Pasir hitam, karang, sampai Pantai berpasir putih kecoklatan...
Tambleg, warga, dan Alamnya
Setelah Melalui 3 jam perjalanan sukabumi-pelabuhan ratu, dan 2 jam perjalanan pelabuhan ratu-tambleg (kearah sawarna) , dan setelah naik ojek 1/2 perjalanan dari pemberhentan elf ke desa tambleg, dan 1/2 jalanya lagi jalan kaki (judulnya si menikmati alam, karena sebenernya bisa pake ojek juga..tapi agak ngeri ;p)...akhirnya kami sampai di Desa ini
Ini perjalanan menuju Tambleg
Rumah, Lumbung padi, dan Sekolah
Penjual Tempe,Pelajaran masa KKN
Seorang ibu yang meneruskan pelajaran/penyuluhan yang diberikan saat mb Desti dan kawan-kawannya dulu KKN. Membuat tempee.. Prosesnya masih sederhana... Proses pembuatan tempe yang dibungkus menggunakan plastik dan didiamkan selama 2 hari dengan diselimuti kain bati (untuk menjaga suhu udaranya)
Impian Anak-anak Tambleg
Iseng-iseng masuk di sebuah perpustakaan desa Tambleg Nemu tulisan anak-anak tentang cita-cita mereka
Pertanyaan pertama yang muncul dari mulutku "Kok hampir semuanya nulis cita-citanya guru?"
Tanya Kenapa?
Curcol Di Sore Hari
Setelah Puas berkeliling tambleg dan ngobrol sama warga2nya (mampir2 juga si ;p) kita berlabuh ke Bukit depan SMP... mengobrol ngalor ngidul... Topik yang acak sore itu...mulai dari Kehidupan dan tentu merembet ke Jodoh Sore itu...dihabiskan dengan mengobrol di kursi bambu, di depan SMP..dengan pemandangan yang begitu indah
Berburu Makanan di Minggu Pagi
Kembali berburu makanan ke rumah warga ;p Berlabuh di rumah yang dulu diinapi oleh mb Desti sewaktu KKN kami disuguh dengan ubi goreng dan teh hangat serta pembicaraan ngeteh di pagi hari, di dapur..disamping kompor dengan bahan bakar kayu dan tempat menanak nasi yang unik Setelah itu, ada Prosesi menarik di Desa ini...
Sebuah Prosesi
PIKNIK ?
MAKAN BARENG?
Apa Sepcialnya?
Karena ini bukan piknik dan makan bersama yang biasanyaa..
ini Makan bersama diatas Makan Mblo!
Rasanya? agak-agak gimana gitu...ni kuburan berasa pasar malem.
Rame beneeer...ada yang potong kambing, ada yang potong ayam, ada yang masak, ada yang gelar-gelar tiker, ada yang nyiapin minuman, ada yang berdoa Lengkap SSudah...
Ini prosesi mereka...setelah lebaran, biasanya mereka ziarah kubur... Kuburannya di bukit gitu..jadi g beraturan, g kliatan petak-petaknya juga.. masih selow lo kuburan disini, g kaya dijakarta n jogja yang uda tumpang tindih...adem lagi...di bukit ;p
Saatnya Pulang
Hampir 1,5 jam kami berjalan dari Tambleg menuju jalan raya Sambil cerita ngalor ngidul tentang tips2 naik gunung, acara lari di Bromo,sampe tebak2kan kata , curcol lagi,,,,,dan gosipin manusia-manusia yang sama-sama kita kenal.. ;p Perjalanan pulang yang indah..menyusuri tepian pelabuhan ratu lagi,,,,indahnya travelling :)
-Sebuah perjalanan , sebuah proses...melihat kehidupan sebuah desa dengan ritme waktu mereka, aktivitas mereka dan cara mereka bersosialisasi..menawan!-
Selasa, 27 Agustus 2013
Former PM Bob Hawke slams 'terrible bias' of News Corp election coverage
Former prime minister Bob Hawke has slammed the "absolutely terrible bias of the Murdoch press" during the election campaign, saying it is "unique" in his long experience in politics.
Photo: Bob Hawke, pictured campaigning earlier in the election, says the "absolutely terrible bias of the Murdoch press" is "unique" in his experience
Related Story: Rudd questions Murdoch's motivation for criticism
Related Story: Your say: Rudd vs News Corp
At a Labor fundraiser in Sydney last night, Mr Hawke said he had a lot of respect for coverage of Indigenous affairs by the News Corp-owned The Australian.
But he condemned the "absolutely terrible bias of the Murdoch press" in its election coverage.
"I do want to register in the strongest terms my regret at the absolutely loaded prejudice with which they have approached this election," Mr Hawke said.
"It does no justice to them and it does no justice to the democratic process."
Senior Labor frontbenchers have this week blamed negative coverage in News Corp Australia papers for the Government's slide in the polls.
Education Minister Bill Shorten said on Monday that The Courier-Mail and Daily Telegraph had been editorialising against Labor on their front pages since the start of the campaign, marking a shift in political coverage in Australia.
"We're seeing the Americanisation and indeed the Englisisation (sic) of our newspapers, where you're seeing a very strong political editorial flavour taken from day one," he said.
Foreign Minister Bob Carr blamed in part what he called the "media bias" from News Corp for Labor's position in the polls.
Senator Carr said he thought Labor's polling could recover, but News Corp is not giving the Government a "fair go".
"The corrosive effect of having derisory front page treatment of the Government every second day and flattering treatment of the Opposition every other day is very real," he told Lateline on Monday.