Minggu, 13 Juni 2010

PETIR 200 HARI


Dalam dekade terakhir ini, petir semakin sering menyambar tanah. Namun, di Danau Maracaibo yang terletak di mulut Sungai Catatumbo, Venezuela barat laut, petir tak henti-hentinya menyambar nyaris sambung-menyambung hampir selama 200 hari dalan setahun. Masyarakat kuno Yukpa di negeri itu percaya, kilatan cahaya petir yang berwarna biru, putih dan merah muda itu terjadi saat kunang-kunang bertemu dengan ruh para leluhur.


Karena dapat terlihat dari jarak hingga 160 kilometer, selama berabad-abad para pelaut menggunakan cahay petir Catatumbo sebagai pemandu. Di mata Angel G Munoz, ilmuwan Universitas Zulia, Maracaibo, fenomena petir Catatumbo itu seperti kembang api di tengah malam. Bahkan konon kabarnya si Colombus memakainya sebagai panduan dalam berlayar hingga akhirnya menemukan benua Amerika.

Rupanya, kunci keindahan petir Catatumbo terletak pada gas nontoksik Metana yang menguap dari rawa dan endapan minyak di kawasan tersebut. Berikut gambaran terbentuknya petir di sungai Catatumbo :

1. Angin lautan Karibia yang hangat dan lembap bertemu dengan angin Pegunungan Andes yang bisa menyebabkan badai guntur.

2. Metana menguap dari lapisan minyak di Danau Maracaibo dan dari materi rawa yang membusuk. Gas ini lalu dibawa angin ke awan.

3. Arus udara di dalam awan menyebarkan metana secara merata, tetapi gas tersebut tetap terkonsentrasi di daerah tertentu.

4. Dalam kondisi normal, udara di awan merupakan penyekat yang membuat aktivitas listrik menurun. Metana membuat sekat itu melemah, sehingga terjadilah petir.



Sumber : National Geographic Indonesia


EmoticonEmoticon