Senin, 07 Juni 2010

MOLA-MOLA....ikan teraneh di lautan

Mola-mola atau nama lainnya “sunfish”, merupakan satu makhluk terbesar dan paling aneh bentuknya di laut. Mola-mola dapat dijumpai di seluruh samudra di dunia. Bahkan di perairan Indonesia sudah kbeberapa kali ditemukan si Mola-mola ini. Saat ditemukan disuatu lautan, biasanya mereka sedang dalam masa bermigrasi. Tak banyak informasi yang diketahui tentang ikan besar yang ramah ini.

Bentuknya sekilas seperti kapak

Para peneliti dari Pusat Pelagis Univesitas New Hampshire tengah mempelajari perilaku Mola-mola dengan menggunakan transmitter radio yang didesain secara khusus sehingga mampu mengambang di permukaan air dan mengirimkan data lewat satelit. Yang mengejutkan, data yang dikumpulkan tentang gerakan Mola-mola menunjukkan bahwa Mola-mola di Atlantik utara bermigrasi sedikitnya 3000 kilometer dan dapat menyelam sedalam 800 meter. Mereka bermigrasi ke selatan pada waktu musim semi, terkadang dengan mengikuti tepian dasar benua dan bepergian sampai sejauh teluk Meksiko.

Mola-mola dikenal sebagai ikan yang mampu mengambang dalam waktu lama di permukaan air. Namun berdasarkan penelitian, Mola-mola mampu bermigrasi untuk periode yang cukup panjang di kedalaman samudra. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mereka mampu berenang di bawah arus yang mengalir ke utara ketika bermigrasi ke selatan. Makanan Mola-mola yang paling utama adalah ubur-ubur yang biasa ditemukan di sekitar penyu belimbing. Mola-mola juga menyantap zooplankton, cumi-cumi, bintang laut, belut laut, dan rumput laut.

Ukurannya sangat besar, bahkan bila manusia terlentang di atasnya,
laksana berbaring di karpet

Berat seekor Mola-mola dewasa bisa mencapai 2300 kilogram dan besarnya sekitar 4,3 meter. Mola-mola dikenal dengan bentuknya yang unik, yaitu memilki kepala raksasa, sirip yang panjang dan tidak memiliki ekor. Sebenarnya mereka memiliki ekor berupa “clavus” yaitu pucuk ekor yang bergelombang dan lebar yang sebenarnya tak berguna untuk berenang, tak seperti layaknya ikan pada umumnya. Kulit mereka dilapisi lendir yang menjadi tempat hidup beberapa jenis parasit.



Sumber : Kompas, Minggu 6 Juni 2010


EmoticonEmoticon