Anda suka fotografi ? atau mungkin hanya sekedar iseng jepret sana jepret sini. Apa jenis kamera anda ? Analog atau digital ? Mungkin sebagian besar dari kta sudah banyak yang memiliki kamera. Tentu di jaman sekarang pilihan jatuh ke kamera jenis digital, selain simpel dan tentu saja trendi karena merupakan salah satu alat penunjang gaya hidup. Tapi bagaimana bagi yang belum memiliki kamera digital ? Ada yang memiliki alasan karena harganya yang masih relatif mahal atau mungkin karena tidak merasa terlalu perlu yang digital, dengan kata lain "pakai yang analog sudah cukup"
Namun bagi anda yang tidak memiliki kedua jenis kamera, anda bisa memilikinya tanpa harus mengeluarkan uang yang banyak. Bagaimana bisa ? Mungkin itu pertanyaan yang akan anda ajukan...Jawabannya "bisa". Yaitu dengan membuat sendiri kamera lubang jarum. Disebut kamera lubang jarum karena kamera ini tak memakai lensa dan hanya memerlukan satu buah lubang seukuran jarum.
Kamera tanpa lensa ini telah dipakai sejak dulu kala. Pada abad keempat, sejumlah tokoh Yunani seperti Aristoteles dan Euclid telah mendeskripsikan teknik tersebut. Begitu pula, pada abad kelima, seorang filsuf Cina bernama Mo Jing juga telah bermain-main dengan teknik ini, yang ternyata memang sederhana namun bekerja dengan cukup baik.
Prinsip kerjanya ialah :
Bayangkan bahwa anda memiliki sebuah ruang kamar yang benar-benar tertutup rapat, kecuali pada sebuah ‘lubang jarum’ di salah satu sisinya. Gelombang cahaya akan ‘bocor’ memasuki lubang ini, sehingga sebuah citra akan terbentuk pada sisi dinding yang berseberangan dengan ‘lubang jarum’. Seperti terlihat pada gambar, citra yang terbentuk menyerupai objek yang terletak di luar ruang kamar, hanya saja terproyeksikan secara terbalik.
Untuk membuat kamera lubang jarum, anda membutuhkan bahan antara lain :
1. Kaleng bekas rokok, atau kaleng biskuit.
2. Cat warna hitam doff.
3. Lakban hitam.
4. Kertas foto.
Berikut ini cara membuatnya :
1.Gunakan kaleng atau kotak kecil sebagai badan kamera. Kemarin yang digunakan untuk kamera adalah kaleng biskuit.
2.Keseluruhan badan kamera (interior maupun eksteriornya) di cat hitam (biasanya pake cat doff bukan yang glossy) untuk mencegah adanya refleksi cahaya
3.Buat sebuah lubang kecil di salah satu sisi sebagai jalan masuk cahaya (diafragma). Bila lubang terlalu besar, tutup lubang dengan aluminium, lalu lubangi aluminium dengan jarum.
4.Tempelkan sebuah penutup yang berfungsi sebagai rana (bisa menggunakan lakban hitam) di lubang tersebut untuk mencegah masuknya cahaya saat kita sedang tidak melakukan pemotretan. Untuk mengecek apakah lubang tersebut telah sesuai dengan yang diinginkan, kita dapat mengetahuinya dengan melihat ke dalam sisi belakang kamera.
5.Pada sisi dalam kaleng a.k.a kamera yang berhadapan dengan lubang tersebut, tempelkan juga sebuah double tape untuk menahan kertas foto (biasanya memakai lakban hitam dengan sisi yang lengket ada diluar)
6.Sebagai media perekam cahaya, kita bisa memakai film atau kertas foto. Kertas foto lebih banyak dipilih karena lebih mudah dipegang dan mudah untuk memasangnya di safelight. Sedangkan jika menggunakan film, harus dipasang pada ruang yang gelap total. Yang perlu diperhatikan, kertas foto kurang sensitif terhadap cahaya jika dibandingkan dengan film.
7.Pasang kertas foto yang akan kita gunakan, dengan cara menempelkannya pada dinding dalam kamera pada arah yang berlawanan dengan lubang jarum. Emulsinya harus terletak berhadapan dengan lubang jarum (sisi yang mengandung emulsi biasanya terasa agak lengket bila dipegang)
Berikut ini contoh foto yang diambil dengan kamera lubang jarum. Memang hasilnya hitam putih, karena langsung jadi tanpa perlu mesin cetak dan tinta warna. Ciri khas dari kamera lubang jarum ialah foto yang dihasilkan akan terlihat cembung dan pada keempat sudutnya buram atau hitam.
Namun bagi anda yang tidak memiliki kedua jenis kamera, anda bisa memilikinya tanpa harus mengeluarkan uang yang banyak. Bagaimana bisa ? Mungkin itu pertanyaan yang akan anda ajukan...Jawabannya "bisa". Yaitu dengan membuat sendiri kamera lubang jarum. Disebut kamera lubang jarum karena kamera ini tak memakai lensa dan hanya memerlukan satu buah lubang seukuran jarum.
Kamera tanpa lensa ini telah dipakai sejak dulu kala. Pada abad keempat, sejumlah tokoh Yunani seperti Aristoteles dan Euclid telah mendeskripsikan teknik tersebut. Begitu pula, pada abad kelima, seorang filsuf Cina bernama Mo Jing juga telah bermain-main dengan teknik ini, yang ternyata memang sederhana namun bekerja dengan cukup baik.
Bayangkan bahwa anda memiliki sebuah ruang kamar yang benar-benar tertutup rapat, kecuali pada sebuah ‘lubang jarum’ di salah satu sisinya. Gelombang cahaya akan ‘bocor’ memasuki lubang ini, sehingga sebuah citra akan terbentuk pada sisi dinding yang berseberangan dengan ‘lubang jarum’. Seperti terlihat pada gambar, citra yang terbentuk menyerupai objek yang terletak di luar ruang kamar, hanya saja terproyeksikan secara terbalik.
Untuk membuat kamera lubang jarum, anda membutuhkan bahan antara lain :
1. Kaleng bekas rokok, atau kaleng biskuit.
2. Cat warna hitam doff.
3. Lakban hitam.
4. Kertas foto.
Berikut ini cara membuatnya :
1.Gunakan kaleng atau kotak kecil sebagai badan kamera. Kemarin yang digunakan untuk kamera adalah kaleng biskuit.
2.Keseluruhan badan kamera (interior maupun eksteriornya) di cat hitam (biasanya pake cat doff bukan yang glossy) untuk mencegah adanya refleksi cahaya
3.Buat sebuah lubang kecil di salah satu sisi sebagai jalan masuk cahaya (diafragma). Bila lubang terlalu besar, tutup lubang dengan aluminium, lalu lubangi aluminium dengan jarum.
4.Tempelkan sebuah penutup yang berfungsi sebagai rana (bisa menggunakan lakban hitam) di lubang tersebut untuk mencegah masuknya cahaya saat kita sedang tidak melakukan pemotretan. Untuk mengecek apakah lubang tersebut telah sesuai dengan yang diinginkan, kita dapat mengetahuinya dengan melihat ke dalam sisi belakang kamera.
5.Pada sisi dalam kaleng a.k.a kamera yang berhadapan dengan lubang tersebut, tempelkan juga sebuah double tape untuk menahan kertas foto (biasanya memakai lakban hitam dengan sisi yang lengket ada diluar)
6.Sebagai media perekam cahaya, kita bisa memakai film atau kertas foto. Kertas foto lebih banyak dipilih karena lebih mudah dipegang dan mudah untuk memasangnya di safelight. Sedangkan jika menggunakan film, harus dipasang pada ruang yang gelap total. Yang perlu diperhatikan, kertas foto kurang sensitif terhadap cahaya jika dibandingkan dengan film.
7.Pasang kertas foto yang akan kita gunakan, dengan cara menempelkannya pada dinding dalam kamera pada arah yang berlawanan dengan lubang jarum. Emulsinya harus terletak berhadapan dengan lubang jarum (sisi yang mengandung emulsi biasanya terasa agak lengket bila dipegang)
Berikut ini contoh foto yang diambil dengan kamera lubang jarum. Memang hasilnya hitam putih, karena langsung jadi tanpa perlu mesin cetak dan tinta warna. Ciri khas dari kamera lubang jarum ialah foto yang dihasilkan akan terlihat cembung dan pada keempat sudutnya buram atau hitam.
EmoticonEmoticon